Gara-gara Dimonopoli 'Dua Gajah' Ribuan Peternak Ayam Broiler Terancam Bangkrut
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Agus Salimullah
Kamis, 10 Desember 2020 20:10 WIB
KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Kondisi ribuan peternakan ayam potong (broiler) rakyat dan mandiri kini semakin memprihatinkan. Dalam dua tahun terakhir, kerugian sektor ini disinyalir mencapai miliaran rupiah, akibat harga jual ayam potong hidup (life birds) yang terus anjlok di pasaran, hingga di kisaran Rp 15.000.
Hal ini diungkapkan Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Jawa Timur, H. Kholiq, saat ditemui di sela-sela Rembug Perunggasan Nasional, Kamis (10/12/2020) di Hotel Singhasari Resort Kota Batu. Ia mengatakan, ribuan peternak broiler sudah dua tahun ini rugi terus. Sebab, harga jual ayam hidup di bawah harga pokok produksi (HPP), yakni di bawah Rp 15.000/kg.
BACA JUGA:
Diboikot Umat Islam karena Bantu Tentara Israel, McDonald's Rugi Besar
SIG Gelar Pasar Murah dan Salurkan 6.000 Paket Sembako di Area Operasi
InfoEkonomi.ID Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024
Kolaborasi, Infobrand.id Salurkan Donasi Ramadhan Brand Berbagi di Jabodetabek
“Idealnya harga ayam life birds itu di atas Rp18.500/Kg, itu baru untung. Tetapi faktanya, dalam dua tahun terakhir ini terbanyak ada di bawah Rp 15.000/Kg, bahkan menyentuh posisi terendah ada di Rp 8.000/Kg,” kata Kholiq yang juga ketua penyelenggara.
Akibat kondisi seperti ini, kata Kholiq, ribuan peternak ayam potong mengalami kerugian besar hingga bangkrut. Beberapa di antara mereka sampai harus menjual tanahnya, demi menutupi utang yang nilainya miliaran rupiah.
Kata dia, kalau kondisi ini dibiarkan dan pemerintah tidak mengambil tindakan, semua peternak rakyat akan mati. Menurut Kholiq, rendahnya harga ayam hidup disebabkan adanya monopoli pabrikan-pabrikan. "Seperti sekarang ini, hanya dikuasai 'dua gajah'," sebutnya
Simak berita selengkapnya ...