Masuki Libur Panjang, Pjs. Bupati Mojokerto: Prokes Diperketat, Pengunjung Obyek Wisata Dibatasi
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Selasa, 27 Oktober 2020 20:18 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Masuk cuti dan libur panjang (28 Oktober-1 November 2020), Pemerintah Kabupaten Mojokerto menyiapkan pengamanan ketat di sejumlah titik terutama pada objek-objek wisata. Pengamanan difokuskan pada pengetatan protokol kesehatan (prokes), baik bagi pengunjung maupun pengelola wisata.
“Kita nggak bisa cegah orang masuk ke wilayah kita, apalagi ini libur panjang. Pasti banyak yang datang ke tempat wisata. Yang dapat kita lakukan pengetatan prokes disertai regulasi. Pengunjung harus dibatasi demi physical distancing, yakni 50 persen dari kapasitas. Pol PP saya mohon untuk ngawal ini,” tegas Pjs. Bupati Mojokerto, Himawan Estu Bagijo saat bersilaturahmi dengan awak media, Selasa (27/10/2020) siang.
BACA JUGA:
DPUPR Kabupaten Mojokerto Genjot Pembangunan Jalan dan Jembatan pada 2024
TPID Kabupaten Mojokerto Antisipasi Inflasi Saat Ramadhan
Gerak Cepat Tinjau Banjir di Mojokerto, Pj Gubernur Jatim Jamin Kebutuhan Dasar Korban Bencana
Pulihkan Konservasi Pasca-Kebakaran Hutan, Bupati Mojokerto Tanam 1.000 Bibit Buah di Begaganlimo
Pjs. Bupati Mojokerto ingin agar skema ini dapat membantu percepatan eliminasi rantai sebaran Covid-19 di Kabupaten Mojokerto.
Seperti diketahui, saat ini status warna zona sebaran Covid-19 Kabupaten Mojokerto adalah oranye (risiko sedang). Status ini diharapkan dapat segera berubah menjadi kuning (risiko rendah) bahkan hijau (risiko terkendali). Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Mojokerto bersama TNI-Polri terus berupaya menanggulangi pandemi melalui program-program strategis.
Sebagai reward dan stimulan, Pemerintah Kabupaten Mojokerto akan segera membuka sekolah luar jaringan (luring) atau tatap muka, apabila berhasil menjadi zona hijau. Namun, hal tersebut juga dibarengi dengan beberapa catatan. Mulai izin dari Satgas Covid-19 maupun wali murid, dilaksanakan secara bertahap, dan tetap melaksanakan prokes.
“Jadi kita ada stimulan namanya Kecamatan Hijau. Kita mendorong semuanya untuk bekerja sama. Jika berhasil, nanti anak-anak SD bisa sekolah luring. Kita coba yang masuk 25 persen dulu dan bergantian. Tapi, aturannya harus terpenuhi semua, prokes pun tetap kita ketatkan,” tambah Pjs. Bupati Mojokerto.
Simak berita selengkapnya ...