Warga Banyuwangi Menolak Istrinya Dimakamkan secara Covid-19, karena Dua Kali Tes Swab Negatif
Editor: Tim
Wartawan: Teguh Prayitno
Sabtu, 03 Oktober 2020 21:51 WIB
BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Giwat, seorang warga di Banyuwangi menolak rencana pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan untuk memakamkan istrinya dengan protap Covid-19.
Giwat yakin, Meiriane, istrinya meninggal tidak karena terjangkit virus corona. Pasalnya, dua kali dites swab di dua rumah sakit, hasilnya negatif. Meski saat dirawat, sang istri memiliki riwayat sesak napas.
BACA JUGA:
Awas! BMKG Minta Masyarakat Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem Selama Sepekan
Pengacara Beberkan Alasan Para Pelaku Aniaya Santri Asal Banyuwangi di Kediri hingga Tewas
Santri Asal Banyuwangi Ditemukan Tewas di Ponpes Kediri, Diduga Korban Penganiayaan
Gubernur Khofifah Resmikan Asrama Baru SMAN Taruna di Banyuwangi dan Pasuruan
"Istri saya dites swab dua kali hasilnya negatif. Jadi saya menolak jika istri saya dimakamkan menggunakan protap Covid-19," kata Giwat dengan mata berkaca-kaca menahan sedih setelah ditinggal sang istri untuk selamanya, Jumat (2/10/2020).
Usahanya pun berhasil, setelah ia didampingi M. Yunus Wahyudi, aktivis kontroversial untuk menjemput jenazah istrinya di rumah sakit plat merah tersebut untuk disemayamkan sebagaimana mestinya.
"Ini juga bisa dibuat pembelajaran kepada masyarakat, jika punya dasar bukti yang kuat, jangan takut untuk menolak," ujarnya.
Sedangkan Yunus yang kerap dijuluki Macan Blambangan itu tergerak hatinya untuk mendampingi penjemputan jenazah istri Giwat, setelah mendengar kronologi meninggalnya yang diceritakan langsung oleh Giwat yang belum pernah dikenalinya lewat telepon selulernya.
Simak berita selengkapnya ...