Kasat Sabhara Polres Blitar Mundur Karena Sering Dimaki Pimpinan, Kapolres Angkat Bicara
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Akina Nur Alana
Kamis, 01 Oktober 2020 18:55 WIB
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Tri Susetyo dikabarkan mundur sebagai anggota Polri. Perwira dengan tiga balok di pundaknya tersebut bahkan telah mengajukan surat pengunduran diri ke Kapolda Jatim, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran, Kamis (1/10/2020).
Saat hendak dikonfirmasi, nomor telepon AKP Agus Tri Susetyo tidak aktif. Namun dari berbagai informasi yang beredar, AKP Agus mengundurkan diri dengan alasan tidak betah dengan kepimimpinan Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya yang dinilai arogan terhadap anak buahnya.
BACA JUGA:
Sopir Diduga Mabuk, Katana Jungkir Balik Usai Tabrak 2 Pemotor dan 1 Mobil di Blitar
Maling Ternak Kembali Beraksi di Blitar, Seekor Sapi Raib saat Ditinggal Tarawih
Maling Alat Musik di Gereja Blitar Tertangkap Saat Hendak COD Dengan Pembeli
Bukan di Jawa Barat, Video Aliran Sesat Bertukar Pasangan Konten Samsudin Diambil di Blitar
Dikonfirmasi terkait hal ini, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya menjelaskan kronologi penyebab pengajuan pengunduran diri AKP Agus. Menurutnya, hal ini berawal pada 19 September lalu saat pelaksanaan Operasi Yustisi di Kecamatan Kanigoro. Saat itu ia melihat ada salah satu anggota Satuan Sabhara berambut gondrong. Dia kemudian menegur anggota tersebut dan menanyakan keberadaan Kasat Sabhara.
"Saya tanya kasatnya ke mana. Ternyata saat itu kasatnya di Kesamben ikut rombongan lain, karena malam itu memang ada dua tim saya, di Kanigoro, dan tim lainnya ke Kesamben. Setelah itu kasatnya saya saya tegur lewat HT, kenapa anggotanya rambutnya panjang. Nah setelah teguran itu, sepertinya Kasat Sabhara tidak terima dan tidak masuk dinas mulai tanggal 21 September sampai hari ini. Jadi sudah dua minggu ini," ujar AKBP Ahmad Fanani, Kamis (1/10/2020).
Dia mengaku baru sekali menegur Kasat Sabhara. Teguran yang dilontarkan pun menurutnya masih wajar disampaikan pimpinan kepada anggota. "Saya hanya mengatakan 'kamu mau anggotamu jadi bencong kok rambut panjang dibiarkan'. Saya cuma seperti itu, bukan memaki-maki dengan teguran keras," tegasnya.
Simak berita selengkapnya ...