Sensasi Tajin Mera Alias Bubur Safar, Inilah Cara Membuatnya
Editor: MMA
Senin, 21 September 2020 22:06 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dalam kalender Islam, bulan Safar adalah bulan kedua setelah bulan Muharram. Ironisnya, banyak orang masih terpengaruh kepercayaan orang Arab Jahiliah yang menganggap bulan Safar adalah bulan sial, sehingga menikah pun dilarang.
Padahal Rasulullah SAW dalam Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari secara tegas bersabda: "Tidak ada wabah dan tidak ada keburukan binatang terbang dan tiada kesialan bulan Safar dan larilah (jauhkan diri) daripada penyakit kusta sebagaimana kamu melarikan diri dari seekor singa".
BACA JUGA:
Sempat Batal Nikah, Redpel BANGSAONLINE Tunangan, Yakin Sampai ke Pelaminan?
CEO BANGSAONLINE Dicegat Pramugari dan Petugas Imigrasi di Bandara Fuzhou, Laporan dari Tiongkok
Mahasiswa Dapat Uang Rp3-4 Juta Tiap Bulan, Laporan BANGSAONLINE dari Brunei Darussalam
9 Pedoman Berpolitik Bagi Warga NU
Dalam Hadits riwayat Abu Hurairah Ra, Rasulullah SAW juga bersabda, "Tidak ada penularan penyakit (dengan sendirinya), tidak ada thiyarah, tidak ada kesialan karena burung hantu, tidak ada kesialan pada bulan Safar". (HR al-Bukhari 5437, Muslim 2220, Abu Dawud 3911, Ahmad II/327).
Bahkan Rasulullah SAW menikah dengan Sayyidatina Khadijah Binti Khuwailid juga pada bulan Safar, meski ada yang mengatakan pada Rabiul Awal.
Namun terlepas dari pandangan keliru yang masih dianut sebagian masyarakat kita, ada kebiasaan positif dalam masyarakat kita. Terutama masyarakat Jawa dan Madura. Yaitu membuat bubur safar atau sofar.
Simak berita selengkapnya ...