Nasib Petani Jagung di Tarokan Saat Musim Kemarau: BBM Mahal, LPG Langka | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Nasib Petani Jagung di Tarokan Saat Musim Kemarau: BBM Mahal, LPG Langka

Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Muji Harjita
Rabu, 16 September 2020 13:12 WIB

Paeran Al Sugeng Ariadi, Ketua Kelompok Tani Makmur Dusun Tegalsari, Desa Blimbing (kanan) dengan salah seorang petani saat memasang Tabung Gas Elpiji. (foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sedikitnya 150 hektare tanaman jagung di Desa Blimbing, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, kini terancam layu karena butuh diairi. Persoalan muncul ketika harga BBM jenis premium atau pertalite untuk mengisi bahan bakar disel penyedot air tak terjangkau.

Untuk menghemat biaya, beberapa petani baralih ke gas elpiji 3 kg untuk pengganti BMM. Ketika petani beralih menggunakan gas elpiji 3 kg, giliran gas tabung melon itu yang langka. Petani pun dibikin kelimpungan mengatasi persoalan air ini.

Hal ini diungkapkan Paeran Al Sugeng Ariadi, Ketua Kelompok Tani Makmur Dusun Tegalsari, Desa Blimbing, Kecamatan Tarokan ketika ditemui di ladang jagung miliknya. Ia menjelaskan, untuk mengairi sawah seluas 125 ru, dalam 1 hari memerlukan 8-10 liter premium. Karena dirasa harga premium, lanjut Paeran, banyak petani yang beralih menggunalan gas elpiji.

"Kalau pakai gas elpiji, lahan seluas 125 ru hanya butuh 1,5 tabung gas elpiji 3 kg. Jadi bila menggunakan gas elpiji 3 kg, jatuhnya lebih murah. Tapi untuk menghidupkan mesin diesel tetap menggunakan bensin. Setelah air keluar, selang bensinnya ditutup diganti gas elpiji," kata Paeran, Rabu (16/9).

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video