Tanya-Jawab Islam: ​Penghina Nabi, Diterimakah Tobatnya? | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tanya-Jawab Islam: ​Penghina Nabi, Diterimakah Tobatnya?

Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: .
Jumat, 11 September 2020 09:50 WIB

Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said, M.A.

Allah berfirman: "Sungguh Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Ia menngampuni dosa yang selain syirik." (Qs.an Nisa'; 48).

Walaupun demikian, menurut ulama; dosa syirik pun bisa diampuni, dengan cara masuk Islam dan meninggalkan syirik total.

Jadi, dosa dan hukuman bagi penghinaan nabi Muhammad SAW itu muncul pasca beliau wafat. Ini, karena didorong kecintaan pada nabi Muhammad SAW. Ketika masih hidup, beliau tidak pernah menghukum para penghinanya, dalam arti hukuman fisik.

Saat itu penghina nabi menggunakan syiir (puisi) sebagai sarana untuk menghina. Nabi pun membalas hinaan tersebut dengan puisi. Dan yang bertugas memuji Nabi sekaligus membalas hinaan adalah Hassan bin Tsabit dan kadang Ubaidah bin al-Jarrah.

Berdasar data di atas, maka menurut saya seseorang yang menghina Nabi kemudian ia bertobat dengan cara menghentikan hinaan dan mengganti dengan pujian shalawat, inilah cara tobat yang diterima. Jika ia istiqamah bershalawat, maka insya Allah akan memberi pertolongan (syafaat) yang diperlukan pada hari kiamat. Wallahu a'lam.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video