Sebut Ada Kelalaian Nakes RS Pelengkap, DPRD Jombang Minta APH Bertindak | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Sebut Ada Kelalaian Nakes RS Pelengkap, DPRD Jombang Minta APH Bertindak

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Aan Amrulloh
Rabu, 09 September 2020 13:59 WIB

Ketua DPRD Jombang, Mas’ud Zuremi.

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - DPRD Kabupaten Jombang menyebut ada kelalaian Tenaga Kesehatan (Nakes) pada kasus ibu melahirkan sendiri di Rumah Sakit Pelengkap Medical Center (RS PMC), hingga menyebabkan bayi meninggal. Karena itu DPRD meminta aparat penegak hukum (APH) segera turun melakukan upaya hukum.

Hal ini disampaikan Ketua DPRD Jombang, Mas'ud Zuremi usai pihaknya menerima hasil klarifikasi kasus kematian bayi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, pada Selasa (08/09) kemarin. Terdapat tiga poin pada hasil klarifikasi tersebut yang tertuang dalam surat nomor 440/9487/102.2/2020.

Poin pertama menyebut, bahwa pada saat proses persalinan di ruang isolasi tidak ditolong oleh bidan. Hal ini disebabkan karena tidak disiapkan ruang isolasi khusus untuk pelayanan persalinan. Sehingga perawat yang bertugas masih harus berkoordinasi dengan bidan yang berada di kamar bersalin. Hal inilah yang menyebabkan keterlambatan pertolongan persalinan.

Poin kedua, rumah sakit belum mempersiapkan tenaga khusus dalam pelayanan maternal neonatal Covid-19. Poin ketiga, rumah sakit belum menetapkan standar operasional prosedur terkait dengan screening di triage dan cara berkoordinasi / komunikasi dengan ruang perawatan (kamar bersalin, ruang isolasi, ruang rawat inap, dan lain-lain).

“Dari hasil penyelidikan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, ada IDI juga di situ. Sebagaimana surat yang ada ini, ada kelalaian, ada keteledoran, ada kekurangan-kekurangan terkait dengan tindakan pelayanan oleh RS PMC. Ngomong rumah sakit pelengkap jelas ada dokter, dari bidan, dan dari tenaga medis lainnya,” ucap Mas'ud saat ditemui di kantor DPRD Jombang, Rabu (09/09/20).

Dari hasil klarifikasi Dinkes Jatim, menurut Mas’ud sudah sangat terang benderang, bahwasanya ada kelalaian dalam penanganan proses persalinan yang mengakibatkan bayi meninggal dunia. Karena itu, Mas'ud meminta polisi untuk menyelidiki apakah kelalaian itu disengaja atau tidak.

“Artinya apa? Ketika ngomong ada kelalaian, berarti harus ada aparat penegak hukum yang ikut turun ke sana. Kelalaian itu disengaja atau tidak,” tegasnya.

Masih menurut Mas’ud, dilihat dari hasil klarifikasi, pihaknya merasa kurang puas kalau tindaklanjutnya hanya sebatas perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan rumah sakit. Ia berharap, ada sanksi yang diberikan kepada pihak RS PMC.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video