Tafsir Al-Kahfi 30-31: Hijau, Warna Favorit Pakaian Penduduk Surga
Editor: Redaksi
Minggu, 06 September 2020 22:45 WIB
Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*
30. inna alladziina aamanuu wa’amiluu alshshaalihaati innaa laa nudhii’u ajra man ahsana ‘amalaan
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
Tafsir Al-Anbiya' 41-43: Arnoud Van Doorn, Petinggi Partai Anti-Islam yang Justru Mualaf
Sungguh, mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu.
31. ulaa-ika lahum jannaatu ‘adnin tajrii min tahtihimu al-anhaaru yuhallawna fiihaa min asaawira min dzahabin wayalbasuuna tsiyaaban khudhran min sundusin wa-istabraqin muttaki-iina fiihaa ‘alaa al-araa-iki ni’ma altstsawaabu wahasunat murtafaqaan
Mereka itulah yang memperoleh Surga ‘Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; (dalam surga itu) mereka diberi hiasan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. (Itulah) sebaik-baik pahala dan tempat istirahat yang indah.
TAFSIR AKTUAL
Setelah menginformasikan keadaan orang-orang kafir di neraka yang teramat pedih, kini mengabarkan penghuni surga yang begitu mewah, nyaman, dan serba tersedia, serta cepat saji. Tidak sekadar servis akomadasi, seperti tempat tidur dan tempat santai, hingga pakaian, perhiasan, bahkan warna baju mereka dikabarkan. Pokoknya, semua serba "wah". Ni'ma al-tsawab wa hasunat murtafaqa. Terma ini sebagai pengimbangan dari kondisi neraka yang serba buruk, "Bi'sa al-syarab wa sa'at murtafaqa" (29).
Simak berita selengkapnya ...