Orasi Ilmiah, Gubernur Khofifah Ingatkan Era Narasi, Ukur IPM Masih Pakai Parameter Ijazah
Editor: MMA
Senin, 31 Agustus 2020 16:23 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melontarkan pernyataan menarik tentang Sumber Daya Manusia (SDM). Pernyataan itu ia sampaikan saat orasi ilmiah dalam Rapat Senat Terbuka Wisuda Perdana Sarjana dan Pascasarjana Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) di Pacet Mojokerto Jawa Timur, Ahad (31/8/2020).
Menurut dia, saat ini Badan Pusat Statitistik (BPS) masih memakai parameter ijazah ketika mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Padahal banyak sekali SDM tak memiliki ijazah, tapi punya potensi sangat besar.
BACA JUGA:
Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur Penerima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha
Jokowi Dikabarkan Batal Hadir Peringatan Otoda XXVIII di Surabaya
Khofifah Ajak GP Ansor dan Banom NU Lainnya Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Pesan Khofifah saat Lantik Pengurus IKA Unair Sumatera Utara
Gubernur Khofifah mencontohkan Dahlan Iskan, mantan menteri BUMN yang juga hadir sebagai pembicara dalam acara wisuda itu. Menurut Khofifah, Dahlan Iskan mungkin tak punya banyak ijazah. Tapi tokoh pers asal Takeran Magetan yang pernah kuliah di IAIN itu banyak mendapat penghargaan akademis berkat kualitas pemikiran dan penyebaran pemikirannya, di samping dedikasinya.
(Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemprov Jatim Dr. Ir. Wahid Wahyudi, M.T. berbincang dengan Dahlan Iskan saat diajak Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim untuk melihat bangunan kampus Pascasarjana IKHAC Pacet Mojokerto, Ahad (30/8/2020). foto: mma/ bangsaonline.com)
Khofifah mengaku sudah berdiksusi tentang ini (parameter IPM) dengan pimpinan BPS. Bahkan tokoh perempuan energik asal Wonocolo Surabaya itu mengaku sudah menyampaikan masalah ini kepada Presiden RI Joko Wiidodo.
Menurut Khofifah, Presiden Jokowi sepakat. "Pak Presiden setuju. Kita mengkomunikasikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengkomunasikan dengan Menteri Agama. Setuju. Namun keputusan yang akan dijadikan referensi atas persetujuan itu belum turun. Maka menyiapkan perguruan tinggi berbasis pesantren itu menjadi penting," tegas Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah menjelaskan, banyak SDM-SDM kualitatif, berdedikasi, memiliki karakter dan moralitas luar biasa. Mereka mondok di pesantren salaf. Mereka tak punya ijasah. Tapi mereka inilah yang secara komulatif juga masuk BPS. "Karena tidak punya ijazah, maka berpengaruh keluar IPM yang dipotret dunia, dipotret indonesia melalui BPS," tegasnya.
Simak berita selengkapnya ...