Gubernur Khofifah Gandeng Ojol & PT Pos, Layanan Lumbung Pangan Jangkau 28 Daerah Jatim
Editor: MMA
Jumat, 10 Juli 2020 13:24 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka memberikan perluasan pelayanan yang optimal kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Jawa Timur, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menggandeng para Ojek Online (Ojol) dan PT. Pos untuk mendistribusikan pembelian di lumbung pangan milik BUMD Prov. Jatim.
Para Ojol dan PT Pos akan langsung mengirimkan kepada masyarakat yang telah melakukan transaksi pembelian online di 19 kabupaten/kota di Jatim.
BACA JUGA:
Viral Pertunangan Balita di Sampang, BKKBN Jatim Turun Tangan, Berikut Kisah Sebenarnya
Pesan Pj Gubernur Jatim saat Dampingi Menteri ATR/BPN Serahkan Sertifikat Tanah Rumah Peribadatan
Adhy Karyono Apresiasi Peran PKK Turunkan Prevalensi Stunting di Jawa Timur
Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Optimis Prabowo-Gibran Menang
Yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu yang layanannya sudah berjalan.
Dan ditambah Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Kota Madiun.
Dalam sambutannya seusai me-launching Perluasan Area Layanan Barang Kebutuhan Bahan Pokok di Gedung Negara Grahadi, Kamis (9/7), Gubernur Khofifah mengatakan, saat ini tren belanja online masyarakat Jatim terus meningkat. Hal ini bisa dilihat dari animo pembelian masyarakat di Lumbung Pangan yang mulai berganti secara non tunai.
Perluasan layanan ini, lanjut Gubernur perempuan pertama di Jatim itu, merupakan proses yang telah disiapkan oleh Pemprov Jatim untuk memberikan layanan lebih murah dan terjangkau.
Keterjangkauan layanan tersebut memiliki arti keterjangkauan anggaran, di mana masyarakat yang biasanya mendapatkan subsidi menjelang puasa atau hari besar lainnya lewat operasi pasar, diganti di saat pandemi Covid-19 ini lewat kemudahan keterjangkauan masyarakat mendapatkan logistik.
"Perluasan keterjangkauan kepada masyarakat yang membutuhkan harus dilakukan secara sistemik lterhadap ketersediaan logistik pangan dan memastikan harga di bawah harga pasar," ungkapnya.
Simak berita selengkapnya ...