Gayatri Kota Mojokerto Road To Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gayatri Kota Mojokerto Road To Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Rochmad Aris
Kamis, 09 Juli 2020 22:31 WIB

Wali Kota Ita bersama jajaran Pemkot Mojokerto.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Inovasi Gerbang Layanan Informasi Terpadu dan Terintegrasi (Gayatri) yang dikembangkan Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, masuk dalam Top 99 Pelayanan Publik Tingkat Nasional. 

Inovasi berbasis pelayanan kepada masyarakat tersebut, dipaparkan langsung oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, di hadapan Tim Panel Independen (TPI) Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2020 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) secara virtual, Kamis (9/7/2020).

Inovasi Gayatri milik Kota Mojokerto itu sebelumnya harus bersaing dengan 2.250 inovasi dari kementerian, lembaga, badan usaha milik negara (BUMN), pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah kota se-Indonesia. 

Melalui seleksi ketat, Kota Mojokerto berhasil masuk menjadi salah satu nominasi dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dan kelompok KIPP bersama 11 kabupaten/kota di Jawa Timur. Seperti, Kabupaten Banyuwangi, Gresik, Jombang, Kediri, Lamongan, Nganjuk, Pacitan, Pamekasan, serta Kota Surabaya dan Kota Malang.

Pada kesempatan tersebut, wali kota perempuan pertama di Mojokerto ini menjelaskan permasalahan utama di daerah yang menyangkut masyarakat dalam bidang kesehatan. Di mana, pada mulanya masih banyak masyarakat yang kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan, sehingga tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. 

Hal tersebut pun berdampak pada pemerintah daerah dalam melakukan pendataan karena kurangnya data sosial, ekonomi, kesehatan serta sumber daya manusia (SDM) belum valid dan tidak terinventarisir dengan baik. Sehingga potensi masyarakat tidak dapat termonitor.

"Untuk itu, kami menciptakan inovasi Gayatri agar masyarakat lebih mudah dalam mendapatkan pelayanan yang cepat dan tepat. Dalam hal ini, kami memberdayakan para kader kesehatan sebanyak 1.625 orang untuk mendata setiap harinya. Satu orang kader kesehatan, mampu membawahi 20 sampai 30 orang sekaligus," ujarnya. 

"Nah, kader cukup melaporkan dengan menggunakan NIK dan KK warga pada aplikasi Gayatri beserta keluhannya. Misalnya warga tersebut butuh petugas medis, kader cukup melaporkan melalui Gayatri, nanti akan ada tim dari pukesmas yang akan mendatangi rumah warga tersebut," jelas Ning Ita, sapaan akrab wali kota.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video