Jelang Kembali Aktifnya Kegiatan Pondok Pesantren, Wali Kota Kediri Serahkan Sejumlah Bantuan
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muji Harjita
Kamis, 02 Juli 2020 09:55 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Kediri bersama dengan Polres Kediri Kota menyerahkan bantuan alat kesehatan untuk para satuan gugus tugas (satgas) yang telah ditunjuk masing-masing pondok pesantren yang ada di Kota Kediri. Penyerahan secara simbolis tersebut dilaksanakan di Aula Pondok Pesantren Al-Amin yang terletak di Ngasinan, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, Rabu (1/7).
Bantuan yang diberikan di antaranya 240 hand sanitizer, 5 thermogun, 3 alat semprot, 500 masker kain, 48 boks masker medis, 300 tablet disinfektan, 50 face shield. Dalam kegiatan tersebut juga diselenggarakan rapit test secara acak kepada 36 orang.
BACA JUGA:
Pj Wali Kota Kediri Serahkan 263 SK PPPK Formasi 2023
Pesan Zanariah saat Halal Bihalal dengan Dinas PUPR Kota Kediri
Gawai Bikin Malas Beraktivitas, Pj Wali Kota Kediri Ajak Senam Bersama
Pj Wali Kota Kediri Ambil Bagian di Puncak Peringatan Hari Otoda 2024
Bantuan-bantuan itu diberikan sebagai persiapan ponpes yang akan beraktivitas kembali di tengah pandemik Covid-19.
Di sela-sela memberikan bantuan, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga menyampaikan beberapa arahan terkait kembalinya santri ke pondok pesantren. Antara lain, agar pihak pesantren menerapkan protokol kesehatan.
"Saya minta nanti beberapa juga harus mencatat, seperti contohnya nomor media center di Gugus Tugas Kota Kediri ini, sehingga nanti teman-teman yang ada di sini ketika nanti menerima tamu, atau santri yang baru datang jadi kita tidak terkejut," kata wali kota.
Untuk protokol kesehatan, wali kota meminta pondok pesantren menerapkan physical distancing selama kegiatan di pondok, sterilisasi sarana prasarana pondok pesantren, dan mengimbau santri rajin mengimbau cuci tangan.
"Pondok pesantren mesti menyediakan ruang isolasi yang akan digunakan jika santri ada yang terkena; selama 14 hari harus tetap dengan kelompoknya sekamar dan tidak boleh berpindah. Karena kalau berpindah akan sulit mendeteksi atau melakukan tracing serta berkomunikasi dengan gugus tugas pemkot kediri," urainya.
Simak berita selengkapnya ...