​Risma Sujud di Kaki dr Sudarsono, Gus Sofi: Haram Sujud kepada sesama Makhluk | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Risma Sujud di Kaki dr Sudarsono, Gus Sofi: Haram Sujud kepada sesama Makhluk

Editor: MMA
Senin, 29 Juni 2020 23:22 WIB

Dr. KH. Sofiyullah Muzammil (Gus Sofi). foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Peristiwa Wali Kota Surabaya (Risma) sujud di kaki dr Sudarsono jadi heboh, baik di media sosial maupun di media mainstream. Lalu bagaimana pandangan hukum Islam?

“Sujud adalah sebuah puncak penghambaan yang tulus seorang hamba terhadap Tuhannya dengan meletakkan kepala sebagai mahkota yang paling dijunjung tinggi dan dihormati di tempat yang paling hina, kaki. Sujud dalam artian yang demikian hanya boleh dilakukan oleh makhluk kepada Sang Khaliq, Penciptanya. Sujud kepada sesama makhluk haram hukumnya,” tegas Dr KH Sofiyullah Muzammil (Gus Sofi) kepada BANGSAONLINE.COM, Senin (29/6/2020) malam.

Tapi bukankah malaikat pernah sujud kepada Nabi Adam? Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashifa Sleman Jojakarta itu menjelaskan bahwa perintah Allah agar malaikat sujud kepada Adam - sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah ayat 34 - bukan sujud seorang hamba kepada Tuhannya, tapi sujud penghormatan dari seorang hamba kepada sesama hamba-Nya atas perintah Allah SWT.

“Jadi malaikat melakukan penghormatan (sujud) kepada Adam bukan karena kemuliaan dan kehebatan Adam atas malaikat, tapi karena mematuhi perintah Allah,” tegas Gus Sofi.

(Wali Kota Surabaya saat sujud di kaki dr Sudarsono. foto: yudi/ bangsaonline.com)

Menurut dia, peristiwa "bersujud”-nya seorang wali kota di kaki seorang tenaga medis -kalau benar itu dimaksudkan untuk sujud - seharusnya tidak sepatutnya terjadi. Apapun alasannya.

“Sujud hanya boleh dilakukan oleh seorang mahkluk kepada Tuhannya. Tuhan yang telah menciptakan kehidupan dan yang menguasai alam semesta.Tenaga medis bukan Tuhan,” kata Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga itu.

Menurut dia, ketidakmampuan mengendalikan tingkat penyebaran seharusnya dijadikan pelajaran bahwa manusia itu, siapa pun dan apapun jabatan dan kekuasaan yang dimilikinya, pada hakekatnya ia tidak bisa apa-apa, she/he is nothing.

"Manusia bisa melakukan sesuatu karena atas kehendak-Nya, tanpa kehendak-Nya maka manusia tidak bisa berbuat apa-apa. Seberapa pun hebatnya usaha yang dilakukan kalau Tuhan tidak berkehendak, maka tidak akan pernah terjadi," jelas Gus Sofi yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3i) itu.

(Wali Kota saat audensi dengan IDI Surabaya di Balai Kota Surabaya. foto: yudi/ bangsaonline.com)

Sebaliknya, kata dia, seberapa besar kekuatan dan kekuasaan yang dikerahkan kalau Tuhan berkehendak, maka tidak akan ada yang bisa mencegah dan menghalanginya. Ia lalu mengutip Hadits yang diriwayatkan Imam Muslim nomor 736.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video