​Gubernur Khofifah Paparkan Action Plan Penanganan Covid-19, Mendagri Minta Surabaya Terintegrasi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Gubernur Khofifah Paparkan Action Plan Penanganan Covid-19, Mendagri Minta Surabaya Terintegrasi

Editor: MMA
Sabtu, 27 Juni 2020 14:23 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memaparkan action plan dalam rangka pengendalian penanganan Covid-19 di Jawa Timur, Jumat (26/6/2020). foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Di hadapan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD dan Menteri Dalam Negeri () Tito Karnavian, Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa memaparkan action plan dalam rangka pengendalian penanganan . Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk bisa mengendalikan angka penularan di Jawa Timur dalam waktu dua minggu kedepan.

Selain Menko Polhukam dan kegiatan tersebut juga dihadiri, Pangkogabwilhan II Marda TNI Imran Baidirus, Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Widodo Iryansayah, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Gresik Sambari, Plt. Bupati Nur Ahmad Syaifuddin, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, dan beberapa Kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim.

Dalam paparannya menjelaskan, pihaknya akan membentuk Tim Gabungan Forkopimda Jawa Timur dan Gugus tugas Surabaya Raya yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik yang saat ini menjadi wilayah penyebaran tertinggi di Jatim dalam koordinasi Pangkogabwilhan II. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengintensifkan koordinasi dalam sinergi, kolaborasi dan evaluasi.

“Sesuai arahan pak Presiden bahwa kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, maka dengan dibentuknya Tim Gabungan Surabaya Raya ini nantinya akan bisa dilakukan sharing sumber daya dan komitmen yang terukur,” terang di Hotel JW Marriot, Surabaya, Jumat (26/6.

Action plan selanjutnya, yaitu dengan terus memasifkan tes, pelacakan, isolasi hingga treatment dengan jumlah yang lebih banyak. Salah satunya yaitu dengan menerjunkan Tim Gabungan Hunter Dinkes lokal khususnya di kluster utama Surabaya Raya untuk melakukan testing dan isolasi massif. Kemudian tracing minimal 20 orang per kasus positif. Serta, penyediaan ruang isolasi yang lebih besar supaya isolasi menjadi nyaman, dalam hal ini keberadaan RS Darurat bisa dioptimalkan.

“Beban RS juga harus dievaluasi dan relaksasi, pasien ringa harus benar-benar dipisahkan. Terapi harus selalu update dengan para pakar,” imbuh orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.

Saat ini, terang , mesin PCR yang ada di Jawa Timur kapasitas totalnya 2.250 tes/hari dan dalam seminggu tesnya mencapai 13.500 specimen. Minggu depan rencananya akan dimaksimalkan lagi dengan tambahan mesin PCR serta reagen sesuai kebutuhan.

Lebih lanjut disampaikan , terkait prakondisi memasuki new normal maka pihaknya akan melakukan kordinasi ulang dengan tim gugus tugas provinsi dan tiga kabupaten kota untuk mempertimbangkan agar sementara tetap menutup dulu aktivitas di level krusial seperti bioskop, studio atau taman hiburan indoor dan melakukan monitor ketat. Termasuk monitoring pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat di pasar di Surabaya Raya. Disamping itu, juga membuat zonasi tiap kecamatan berdasarkan 15 indikator epidemilogi dan tidak bisa asal membuka aktivitas.

menambahkan, untuk meluaskan sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat pihaknya akan melibatkan ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, influencer, dan pelaku usaha dan elemen strategis lainnya. Utamanya terkait pemakaian masker dan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir. Sistem support dan insentif juga perlu disediakan untuk industri masker maupun media supaya masyarakat terbiasa menggunakan masker.

“Ini penting kita lakukan, karena riset membuktikan bahwa bila 60 persen populasi menggunakan masker kain maka Rate of Transmission (RT) bisa dibawah satu dan kurva bisa turun,” tandas mantan Menteri Sosial ini.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video