Wali Kota Risma Beber Strategi Beradaptasi dengan Tatanan Normal Baru
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Yudi Arianto
Selasa, 23 Juni 2020 20:57 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menjadi salah satu pembicara dalam dialog bertajuk "Zona Risiko Tinggi: Bagaimana Beradaptasi?” yang digelar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Selasa (23/6/2020).
Dalam acara yang digelar melalui video conference itu, Wali Kota Risma menyampaikan strateginya dalam mengajak warga Kota Surabaya supaya bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru atau tatanan normal baru.
BACA JUGA:
Kabur 7 Hari, Tahanan Polsek Dukuh Pakis Belum Tertangkap
Oknum Polisi Polsek Sawahan Cabuli Putri Tirinya Selama 4 Tahun, Dilaporkan Mertua yang juga Polisi
Dijambret di Jalan Banyu Urip, Mahasiswi Unesa Tersungkur
Polisi Bongkar Jaringan Narkoba di Jalan Kunti Simokerto
Menurutnya, hal pertama yang diterapkan di Surabaya adalah kedisiplinan, makanya dia membentuk Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Melalui terobosan ini, maka warga bisa saling mengingatkan antarwarga yang satu dengan yang lainnya, karena di kampung itu dijaga ketat, “Pengawasannya sangat ketat, terutama yang keluar-masuk kampung itu,” kata Risma.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga membentuk pasar tangguh, industri tangguh, rumah ibadah tangguh, transportasi tangguh, mal tangguh, dan sebagainya. Di berbagai sektor itu, selalu ditertibkan protokol kesehatan secara ketat.
Ia mencontohkan di pasar tangguh itu, antara pedagang dan pembeli dipisahkan oleh tirai plastik yang telah dipasang. Bahkan, sistem pembayarannya dan penjualannya pun menggunakan nampan, sehingga tidak bersentuhan langsung.
“Jadi, biasanya pembeli itu memberikan catatan apa saja yang akan dibeli, kemudian barang beliannya itu diletakkan di nampan itu, sehingga tidak bersentuhan,” katanya.
Simak berita selengkapnya ...