Sehari Hanya Dapat Rp 10 Ribu, Begini Cerita Pemecah Batu Kali Kedak di Kediri Ketika Pandemi Corona | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Begini Cerita Pemecah Batu Kali Kedak di Kediri Ketika Pandemi Corona

Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Muji Harjita
Selasa, 23 Juni 2020 11:11 WIB

Samirin, saat memecah batu kali untuk dijadikan batu coral untuk bahan cor bangunan. (foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Samirin (70), warga Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, sudah puluhan tahun menggantungkan hidupnya dari memecah batu kali.

Selama pandemi Covid-19 ini, Samirin harus tetap memecah batu, agar dapurnya tetap "ngebul". Meski, sehari hanya dapat uang Rp 10 ribu saja.

Sebelum batu kali dipecah untuk dijadikan batu coral, bahan untuk mengecor bangunan, batu-batu kali sebesar sekepalan tangan orang dewasa itu diambil dari dasar sungai Kedak.

Setelah itu, pekerjaan memecah batu kali akan dimulai. Batu dipecah menjadi batu coral. Setelah terkumpul, biasanya sudah ada yang mengambil. Sungai Kedak yang hulunya berada di lereng Gunung Wilis itu, memang banyak batunya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video