Separuh Masyarakat Madura Miskin, Empat Bupati Diminta Tak Andalkan Pertanian dan Pegawai Negeri
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Ahmad Fauzi
Jumat, 19 Juni 2020 13:09 WIB
BANGKALAN, BANGSAONELINE.com - Separuh masyarakat pulau Madura masih hidup dalam kemiskinan. Ironisnya, APBD keempat daerah di Madura tidak akan sanggup untuk mengentaskan kemiskinan yang ada di pulau Madura. Hal itu dikatakan Prof. Dr. Didik J. Rachbini, Ekonom dan Akademisi asal Madura.
Lebih detail, Didik meminta agar Bupati di empat Kabupaten Madura melakukan komunikasi intensif ke pemerintah pusat agar kucuran dana bertambah, selain menjaring investor. Menurutnya, para pemimpin Madura perlu secara intensif melakukan komunikasi terhadap para pemengang kekuasaan di pusat. Di samping menggaet para investor.
BACA JUGA:
Tak Kunjung Perbaiki Travo yang Rusak, PLN Pamekasan Didemo Warga
Sukseskan Pencegahan Perkawinan Anak, RAD PPA Sumenep Kerja Keras Lakukan Monitoring
Warga Keluhkan Pelayanan Kesehatan di Bangkalan: Penangan Pasien Umum dan BPJS Berbeda
Pimpin Upacara Tujuh Belasan, ini Pesan Pj Bupati Pamekasan kepada Seluruh ASN
"Membangun Madura tidak cukup dengan mengandalkan APBD saja," jelas Didik yang juga pakar ekonom Indonesia ini, akhir pekan lalu.
Bahkan, Prof. Didik menyentil langsung Wakil Bupati Bangkalan Drs. Mohni, M.M. yang saat itu ikut diskusi Webinar "Membangun Madura Pasca Pandemi" yang digagas mahasiswa IPB. Ia mengungkapkan, investor yang mau masuk ke Madura sulit sekali karena faktor kemanan yang belum terjamin.
"Masih banyaknya bandit-bandit, selain persoalan karakter, persoalan masyarakat, termasuk persoalan pemimpin. Jika ingin keluar dari kemiskinan, pemimpin harusnya mendorong para investor masuk ke Madura, bagaimana mereka mau menanamkan investasinya. Bahkan saat ini berbanding berbalik, banyak investor hengkang," ujar Didik.
Simak berita selengkapnya ...