Kesulitan Jual Hasil Panen, Kadin Kota Batu Galang Donasi untuk Petani
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Agus Salimullah
Minggu, 31 Mei 2020 18:44 WIB
KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Para petani di Kota Batu frustrasi. Akibat wabah virus Corona (Covid-19), hasil sayur mayur mereka dijadikan pakan ternak karena tidak terjual.
Kondisi tersebut membuat Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), serta Ormas Pemuda Pancasila (PP) Kota Batu prihatin. Mereka melakukan terobosan aksi sosial bertema "Gerakan Galang Dana Rp 10,000 Peduli Petani Berbagi".
BACA JUGA:
Kopi Asal Kota Batu Diminati Perusahaan Asal Mesir, Pesan 240 Ton untuk Tahun 2022
Wali Kota Batu: Perkembangan UMKM Dipengaruhi Tingginya Kunjungan Wisatawan
Peresmian Sahabat UMKM Warnai HUT ke-2 Koperasi Produsen Anugerah D’Miya Batu
PPKM Diperpanjang, Karyawan New Samba Karaoke 'Alih Profesi' Jadi Tukang Cuci Motor dan Dagang Degan
Menurut anggota Kadin Kota Batu, Muhamad Risky Ramdan, Hipmi, Kadin, dan Ormas PP bersama para petani serta masyarakat yang menjadi pelopor aksi gerakan galang dana Rp 10 ribu peduli petani berbagi tersebut.
“Gerakan membeli sayur kepada para petani Kota Batu ini berangkat dari beberapa permasalahan yang sedang mendera para petani sayur mayur yang ada di Kota Batu,” katanya, Minggu (31/5).
Menariknya dalam gerakan tersebut, pihaknya tidak menggunakan kantong plastik, dengan tujuan supaya ramah lingkungan. Termasuk, para mlijo yang berjualan sayur bakal mendapat jatah sayur gratis, sehingga mereka tetap bisa berjualan.
“Artinya para mlijo itu tetap bisa beraktivitas seperti biasanya. Itu agar mereka tidak merasa terusik dengan aksi kita nantinya,” ungkapnya.
Terkait aksi tersebut, pihaknya juga akan membuat posko di kampung dan di kelurahan. "Aksi perdananya bakal digelar pada 4 Juni 2020 di seputaran Alun-Alun Kota Batu. Nantinya kami akan bagi-bagi berbagai jenis sayuran untuk warga Kota Batu maupun bagi pengguna jalan yang melintas di area itu. Sayur-sayur itu akan didapat dari hasil panen sayurannya para petani yang tidak punya nilai jual, seperti tomat, sawi, dan beberapa sayur-sayuran lainnya. Itu yang akan kita beli," paparnya.
"Daripada dibuang sia-sia tanpa guna dan akan berdampak bertambah merugi para petani, maka dengan aksi ini kami akan menggalang dana senilai Rp10 ribu, sehingga bisa membeli produk pertanian," ujarnya.
"Kami berharap dengan aksi ini bisa memantik reaksi rekan-rekan yang peduli serta banyak donasi. Donasi itu akan kita belikan produk pertanian yang tidak laku jual dan akan kita bagi-bagikan untuk program ketahanan pangan yang ada di Kota Batu di setiap kampung," terangnya.
Gerakan Hipmi, Kadin, dan PP ini akan menjadi pelopor untuk mengembangkan pertanian yang ada di desa dengan menggandeng gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan para juragan yang ada di petani, khususnya petani-petani milenial di Kota Wisata Batu
Simak berita selengkapnya ...