Ironi Konflik Terbuka Thoriq-Sehan, Khofifah-Risma, di Tengah Covid-19 | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ironi Konflik Terbuka Thoriq-Sehan, Khofifah-Risma, di Tengah Covid-19

Editor: MMA
Kamis, 14 Mei 2020 10:43 WIB

foto: istimewa

Oleh: Firman Syah Ali

Saat ini rakyat negara-negara se dunia sedang menderita multi dimensi akibat serangan wabah maut dari kota Wuhan yang bernama . Namun ada beberapa pejabat dan pemimpin yang tidak peka terhadap penderitaan rakyatnya, penampilan mereka di media publik sama sekali tidak membuat rakyat merasa tenang tenteram dan damai. Sebagian pejabat dan pemimpin bertengkar secara terbuka di media memperisrjuangkan ego dan kepentingan politiknya masing-masing.

Sebut saja H Thoriqul Haq yang bertengkar secara terbuka dengan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Salim Lanjdar, sama sekali tidak mendidik dan tidak peka bencana. Meminjam teori dramaturginya Erving Goffman kita tahulah apa yang terjadi di belakang panggung jauh berbeda dengan apa yang tampak di muka panggung.

Bupati BOLTIM Sehan Salim Landjar merupakan kader PAN, Partai yang didirikan oleh tokoh Muhammadiyah dan kini mayoritas penghuninya adalah warga Muhammadiyah. Serangan Bupati Sehan terhadap Menteri rupanya tepat mengena di jantung Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi KH Abdul Halim Iskandar yang merupakan kakak kandung icon PKB KH Abdul Muhaimin Iskandar. PKB merupakan Partai yang didirikan oleh tokoh NU dan kini mayoritas penghuninya adalah warga NU.

H Thoriqul Haq yang merupakan kader PKB jelas langsung langsung ngegas membela Mendes PDT Trans yang merupakan majikannya di PKB. Anomali terjadi ketika Ketua Umum PP GP Ansor KH Yaqut Cholil Qoumas bersiul di twittwe bahwa keduanya sama-sama aktivis GP Ansor, baguslah, pertengkaran langsung reda. Itulah panggung belakang dari pertengkaran Vs Bupati Boltim.

Sekarang kita beralih ke Kota Surabaya, kombinasi perang dingin dan perang terbuka antar kepala Daerah juga terjadi di sini. Wali Kota Tri Rismaharini tampak selalu membleyer Gubernur Jatim Hj Indar Parawansa, Otomatis Ketua Umum PP Muslimat NU tidak tinggal diam. Marwah provinsi Jatim dan marwah dirinya sebagai personifikasi NU wajib dibela. Meminjam istilah Mas Dhimam Abror Djuraid, Hj Tri Risma Harini dan Hj Indar Parawansa sama-sama singa betina, perempuan kuat, Iron Ladies ala Margaret Thatcher, super women.

Ibu Risma sudah membuktikan diri sebagai perempuan kuat. Sepuluh tahun ia bekerja sendiri tidak butuh wakil wali kota. Pak Bambang DH hanya betah beberapa bulan saja menjadi wakil Risma.

Pak Whisnu Sakti Buana sama sekali tidak sakti begitu menjadi wakil Risma. Pak Wisnu tak punya peran, lalu diam-diam membangun kekuatan melalui partainya, PDIP. Tapi manuver ini ketahuan dan sekarang Pak Whisnu dipereteli kekuatannya di PDIP.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video