Bupati Pasuruan Sampaikan LKPj 2019 via Video Conference, Silpa APBD Tembus Rp. 302 Miliar | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Bupati Pasuruan Sampaikan LKPj 2019 via Video Conference, Silpa APBD Tembus Rp. 302 Miliar

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Ahmad Habibi
Selasa, 31 Maret 2020 18:28 WIB

Pimpinan dewan saat mendengarkan paparan bupati menyampaikan LKPj APBD tahun 2019 melalui tampilan LCD.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Sidang Paripurna penyampaian LKPj Bupati Pasuruan Tahun Anggaran 2019 yang dilaksanakan tahun ini berbeda dengan sidang tahun-tahun sebelumnya. Hajat tahunan yang biasanya dihadiri seluruh anggota dewan serta ratusan undangan dari beberapa elemen masyarakat, kali ini hanya dihadiri beberapa pimpinan DPRD.

Sebab, sidang kali ini digelar via video concerence, dampak merebaknya virus Corona (Covid-19).

Dalam pidato pengantar LPKj, ada tiga poin penting yang disampaikan Bupati Pasuruan H. M. Irsyad Yusuf, S.E., M.M.A., yakni kondisi makro daerah; kedua, ringkasan APBD; dan ketiga, penyelenggaraan urusan pemerintahaan.

Untuk Angka pertumbuhan ekonomi di tahun 2019 tercapai 5,83%, ada kenaikan dibandingkan tahun 2018 yang tumbuh 5,79%. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasuruan dalam tiga tahun terakhir selalu berada di atas angka Jawa Timur 5,52 persen, dan Nasional 5,02 persen.

Untuk pertumbuhan ekonomi di 2019, terbesar dipengaruhi oleh lapangan usaha seperti Transportasi dan Pergudangan tumbuh 7,42%; (2) Informasi dan komunikasi tumbuh 7,10%; (3) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh 6,94%; (4) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial tumbuh 6,65%; (5) Jasa Pendidikan tumbuh 6,54%; (6) Industri Pengolahan tumbuh 6,46%; (7) Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan sepeda Motor tumbuh 6,02%; (8) Jasa Perusahaan tumbuh 5,91%; (9) Real Estate tumbuh 5,53%, serta delapan lapangan usaha lain tumbuh rata-rata 3,13%.

Volume PDRB Kabupaten Pasuruan tahun 2019 atas dasar harga berlaku mencapai 147,977 Triliun Rupiah. Secara berurutan kontribusi lapangan usaha mulai dari yang terbesar yaitu: (1) Industri Pengolahan 57,55% ; (2) Konstruksi 12,86%; (3) Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 9,82%; (4) Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6,63%; (5) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3,93%; serta 12 (dua belas) lapangan usaha lainnya berkontribusi sebesar 9,21%.

PDRB per kapita dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), PDRB per kapita tahun 2019 sebesar 90,92 Juta Rupiah, sedangkan tahun 2018 mencapai 84,18 Juta Rupiah atau mengalami kenaikan 8%. Kondisi tersebut mengindikasikan secara makro kesejahteraan masyarakat meningkat. Adapun IPM diukur berdasarkan tiga unsur yaitu kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

IPM di Pasuruan pada 2019 terkoreksi 68,29, di tahun 2018 sebesar 67,41 atau naik 1,30%. Peningkatan IPM sebesar 1,30% tersebut berdasarkan data BPS menempati urutan ke-8 se Jawa Timur. Oleh karena itu percepatan peningkatan IPM, khususnya pada komponen pendidikan, senantiasa akan terus diupayakan melalui strategi yang tepat.

Dalam rangka meningkatkan rata-rata lama sekolah, Pemkab Pasuruan mengoptimalkan dan mengembangkan sasaran pelaksanaan kelompok belajar atau Kejar Paket kepada penduduk usia 25 tahun ke atas. Hal ini tentu saja tidak mudah dan menjadi tantangan yang harus kita hadapi bersama dalam mewujudkannya.

Untuk Tingkat pengangguran terbuka (TPT) tahun 2019 mencapai 5,42%, menurun dibandingkan dengan tahun 2018 yang mencapai 6,11%. Tingkat pengangguran terbuka merupakan perbandingan antara jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (usia 15 tahun ke atas) terdiri dari penduduk yang bekerja.

Kemiskinan Kabupaten Pasuruan secara kuantitas mengalami penurunan yaitu mencapai 8,68% di tahun 2019, sementara tahun 2018 mencapai 9,45%. Angka kemiskinan tahun 2019 tersebut berada di bawah angka Jawa Timur yang mencapai 10,37%, dan Nasional sebesar 9,22%.

Secara kualitas terdapat penurunan, namun tidak signifikan berdasarkan angka indeks kedalaman dan indeks keparahan. Namun, berdasarkan garis kemiskinan mengalami peningkatan, yaitu dari Rp.437.899,- per kapita per bulan menjadi Rp.462.738.

Untuk Realisasi pendapatan di tahun 2019 sebesar Rp.3.368.808.544.577,79 atau tercapai 95,60%. Komposisi realisasi pendapatan daerah meliputi Pendapatan Asli Daerah 19,46%, Dana Perimbangan 56,09% ,serta Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 24,45%. Komposisi tersebut menunjukkan bahwa sumber pendapatan masih bergantung Pusat.

Berikutnya, dari sisi Belanja Daerah tahun 2019 terealisasi Rp.3.244.331.996.857,72 atau terserap 87,71%.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video