Bertemu Presiden EMCL, Kepala SKK Migas Bicara Peningkatan Produksi Blok Cepu
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Eky Nurhadi
Kamis, 12 Maret 2020 13:27 WIB
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Guna mengejar produksi minyak bumi satu juta barel per hari pada 2030, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berusaha mempercepat upaya peningkatan produksi.
Beberapa upaya strategis diterapkan, terutama di lapangan minyak dan gas bumi (Migas) Blok Cepu Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris, yang dikelola Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).
BACA JUGA:
SKK Migas-PHE WMO Gelontorkan 1.000 Paket Sembako untuk Korban Banjir di Bangkalan
Capai 106 Persen, Produksi Minyak Jawa Timur 2023 Lampaui Target Pemerintah
SKK Migas Jabanusa Bersama KKKS Gelar Lokakarya Media III: Sinergi Menuju Ketahanan Energi Nasional
SKK Migas Apresiasi Program Penghijauan FSO Gagak Rimang
Berbagai optimalisasi di Proyek Banyu Urip hingga saat ini terbukti memberikan kontribusi lebih bagi Indonesia. Salah satunya adalah memastikan besaran cadangan Lapangan Banyu Urip meningkat dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan rencana pengembangan lapangan/plan of development (POD) pertama, dari 375 juta barel menjadi 940 juta barel.
Selain itu, produksi minyak berhasil ditingkatkan 33 persen dari sebelumnya 165 ribu barel per hari / barrel oil per day (bopd) menjadi 220 ribu bopd. Lebih jauh lagi, saat ini sedang dilakukan upaya peningkatan produksi menjadi hingga 235 ribu bopd.
Saat bertemu Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Rabu (11/3) kemarin, Presiden EMCL Louise McKenzie mengatakan bahwa potensi Banyu Urip masih bisa ditingkatkan melalui tiga strategi untuk mengurangi laju penurunan produksi alami.
Simak berita selengkapnya ...