Terima Dubes Australia, Gubernur Jatim Ajak Kerja Sama Pendidikan Vokasi dan Kemaritiman
Editor: MA
Kamis, 20 Februari 2020 19:19 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Untuk mempererat hubungan antara Pemerintah Australia dengan Pemprov Jatim, Dubes Australia Gary Quinlan Ao bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (20/2).
Pertemuan yang berjalan akrab dan bersahabat itu membicarakan berbagai kerja sama bilateral bidang wisata, perdagangan, pendidikan vokasi dan kemaritiman.
BACA JUGA:
Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Optimis Prabowo-Gibran Menang
Halal Bihalal Keluarga Besar Yayasan Khadijah, Khofifah Banggakan 2 Hal ini
KPK Tetapkan Gus Muhdlor Jadi Tersangka, Pj Gubernur Jatim Hormati Proses Hukum
Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi Antaralumni dengan Almamater, IKA Unair Australia Diresmikan
Usai menggelar pertemuan, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa pendidikan vokasi di Australia sangat maju, khususnya di sektor kemaritiman. Diakuinya Australia lebih berpengalaman di sektor teknologi kemaritiman. Oleh sebab itu, dirinya berharap ada kerja sama lebih erat untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Jatim khususnya bagi usia muda.
"Saya berharap ada proses magang disana, misalnya di Perth begitu pula dengan mentornya. Hasilnya adalah selain SDM kita memiliki pengalaman dan skill, juga memperoleh sertifikasi dan jaringan dari Australia," ujarnya.
Sertifikasi tersebut, lanjut Khofifah, bisa menjadi bekal para tenaga yang sudah magang di Australia, khususnya ketika digunakan untuk masuk dunia kerja.
"Semua proses dilakukan secara digital IT. Apabila tenaga kerja kita tidak dibekali skill yang sesuai, maka akan tertinggal dengan negara lain," lanjutnya.
Khofifah menjelaskan, setiap tahunnya di Jatim ada sekitar 800 ribu angkatan kerja baru. Pihaknya telah mempersiapkan sejak dini agar tenaga kerja tersebut bisa diserap oleh dunia industri. Diantaranya 20 SMK berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), sehingga bisa mengakses pasar secara langsung. Kemudian, ada 100 pondok pesantren yang menyelenggarakan pendidikan vokasi yang santrinya dibekali soft skill.
Simak berita selengkapnya ...