Pembangunan di Gresik Selatan Tertinggal, Warga Menganti Gugat Pemkab
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Syuhud
Sabtu, 25 Januari 2020 11:52 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketimpangan pembangunan di wilayah Gresik Selatan terus disoal masyarakat setempat. Warga di sana menganggap Pemerintah Kabupaten Gresik tak adil, karena pembangunan hanya difokuskan pada wilayah kota.
Protes ini dilayangkan warga Kecamatan Menganti yang mengatasnamakan diri "Komunitas Info Sekitar Menganti (IsMe)".
BACA JUGA:
Geliatkan Sektor Wisata, Begini Saran Pimpinan DPRD Gresik dan Caleg Terpilih DPR RI
Kandidat Ketua DPRD Gresik, Mohammad dan Syahrul Bersaing Ketat
Komisi IV DPRD Gresik Dalami LKPj Kepala Daerah 2023 Bersama OPD Mitra
Dianggap Langgar SE Kemendagri, Pemkab Gresik Tunggu Keputusan soal Keabsahan Mutasi 147 Pejabat
Ketua Komunitas IsMe, Malikus Saleh, S.Sos kepada wartawan mengungkapkan hasil laporan anggotanya, ketertinggalan pembangunan terjadi di seluruh desa Kecamatan Menganti.
"Antara wilayah Gresik Selatan dan Utara terjadi ketimpangan sangat mencolok. Fakta ini mengakibatkan keresahan dan ketidakpercayaan masyarakat Gresik Selatan terhadap Pemerintahan Kabupaten Gresik sekarang. Untuk itu, kami warga Menganti dan sekitarnya mengharap kepada bapak pimpinan Dewan Kabupaten Gresik untuk hearing dan mendorong kepada pejabat-pejabat Pemkab terkait untuk dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada," ujar Malikus Saleh dalam rilis yang diterima BANGSAONLINE.com, Sabtu (25/1).
Ia menginginkan adanya normalisasi Kali Lamong dan anak Kali Lamong yang selama ini selalu meluap setiap musim hujan. Dampaknya, banjir merendam 7 kecamatan, yakni Driyorejo, Wringinanom, Kedamean, Menganti, Cerme, Benjeng, dan Balongpanggang.
Simak berita selengkapnya ...