Ketua AKD Gresik: Pengangguran Problem Kronis yang Harus Diatasi
Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Syuhud
Senin, 13 Januari 2020 10:23 WIB
GRESIK,BANGSAONLINE.com - Kasus bunuh diri yang dilakukan oleh Fuad Thofi Ihksan (23), warga Desa Abar-abir, Kecamatan Bungah, mengundang keprihatinan Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik. Sebab, korban diduga nekat melompat ke sungai Bengawan Solo dari Jembatan Sembayat lantaran depresi tak kunjung mendapatkan kerja.
Ketua AKD Kabupaten Gresik, Nurul Yatim menilai pengangguran masuk ketegori masalah kronis di Kabupaten Gresik karena bertahun-tahun tak ada eksekusi konkret untuk mengatasinya.
BACA JUGA:
Diduga Bunuh Diri, Pria di Kota Malang Tewas Mengenaskan Tertabrak Kereta Api
Dianggap Langgar SE Kemendagri, Pemkab Gresik Tunggu Keputusan soal Keabsahan Mutasi 147 Pejabat
Bupati dan Wabup Gresik Bagikan Ratusan Paket Sembako untuk Sopir Angkutan Umum
Pemkab Gresik Tegaskan Tak Beri Pendampingan Hukum untuk Tersangka Korupsi Hibah UMKM
"Dalam laporan kepala desa (Kades), bahwa pengangguran terjadi menyeluruh dan menjadi problem semua kepala desa. Berdasarkan data yang didapatkan AKD, pengangguran terbuka pada tahun 2018 saja masih tembus di angaka 38.161 orang yang didominasi usia produktif. Pengangguran ini dipastikan akan terus naik karena banyaknya persoalan hubungan industrial, separti putusan hubungan kerja (PHK)," ujar Nurul Yatim kepada BANGSAONLINE.com, Senin (13/1).
Nurul Yatim mengungkapkan akibat sulitnya mencari pekerjaan, banyak warga Kabupaten Gresik yang akhirnya bekerja sebagai TKI.
Simak berita selengkapnya ...