Terkait Ucapan Natal, Ketua MUI Jatim Dapat WA Tokoh Hindu Bali, Setuju Salam Tak Perlu Dicampur
Editor: MA
Jumat, 03 Januari 2020 14:57 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur KH Abdusshomad Buchori menegaskan bahwa ucapan Assalamu’alaikum mengandung unsur teologis, karena itu umat Islam, jika pidato – termasuk pejabat - tak perlu menambah dengan ucapan salam agama lain.
“Toleransi itu adalah menerima perbedaan, bukan penyeragaman,” tegas Kiai Abdusshomad Buchori saat menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Al-Akbar Surabaya (MAS) Surabaya, Jumat (3/1/2020).
BACA JUGA:
Tak Cuma MUI, Anggota DPRD Jatim Ikut Tolak Rencana Pemkab Situbondo ke Eks Lokalisasi Gunung Sampan
Pro-Kontra Wisata Karaoke di Gunung Sampan: MUI Menolak, NU Akomodatif
Mbah Benu Minta Maaf, Bukan Telepon Allah, Netizen: Ngawur Mbah
Bagikan Tafsir Al-Jailani, Khofifah Ajak GenZi Jadi Generasi yang Cinta dan Mengamalkan Quran
Di hadapan ribuan jamaah salat Jumat, Kiai Abdusshomad mengaku pernah ditanya seseorang soal ucapan selamat natal. Ia secara tegas menjawab bahwa ucapan salam agama itu tak perlu dicampur dan diseragamkan. Ternyata di tengah respons pro-kontra, Kiai Abdusshomad mengaku mendapat pesan lewat WhatsApp (WA) dari tokoh agama Hindu di Bali.
Isi WA-nya? “Dia setuju dengan pendapat saya karena dia juga merasa sulit untuk menirukan ucapan Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” kata Kiai Abdusshomad.
Simak berita selengkapnya ...