Anggap Ada Pengondisian, Warga 3 Desa Tolak Berembuk dengan Kesbangpol Soal Batu Bara GJT | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Anggap Ada Pengondisian, Warga 3 Desa Tolak Berembuk dengan Kesbangpol Soal Batu Bara GJT

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Syuhud
Senin, 23 Desember 2019 15:47 WIB

Lurah Lumpur (kanan) saat berusaha menenangkan warga. foto: ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga Lumpur, Kroman, dan Kemuteran Kecamatan menolak melakukan perundingan dengan pihak Pemkab diwakili oleh Kesbangpol, Lurah dan Kepala Desa (Kades) setempat soal bongkar muat batu bara di PT. Jasa Tama (GJT). Perundingan ini sedianya digelar di balai desa Lumpur, Senin (23/12).

Menurut Titik Parwati Hesti, salah satu warga Kemuteran, penolakan itu karena undangan pertemuan bersifat dadakan. "Jadi, hari ini (Senin, Red) saya dikejutkan oleh undangan yang mengatasnamakan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Pemkab . Undangan untuk acara pertemuan jam 09.00 WIB, sedangkan undangan itu sendiri kami terima 2 menit sebelum jam undangan," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Senin (23/12).

"Saat kami tiba di Kelurahan Lumpur, ternyata di dalam sudah ada pak Nanang Baharudin, yang kami ketahui bersama telah mengadakan forum abal-abal. Kemudian menandatangani persetujuan sepihak dengan PT Jasatama tanpa mengajak warga berembuk dan musyawarah," ungkapnya.

Karena mencium gelagat mencurigakan atas rapat abal-abal yang dinilai untuk mengelabui warga, massa dari tiga Desa/Kelurahan terdampak debu batu bara akhirnya kembali menggelar aksi demo di Kantor Kelurahan Lumpur. "Intinya, kami menolak pertemuan karena dinilai bisa menimbulkan konflik antarwarga," terangnya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video