Bumi Majapahit Beri Identitas Bangsa, Khofifah: Jatim Jantung Indonesia
Editor: Tim
Jumat, 13 Desember 2019 12:54 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa Jawa Timur adalah jantung Indonesia. Menurut dia, dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia telah diwarnai oleh perjalanan sejarah panjang kerajaan - kerajaan nusantara, antara lain Majapahit. Jaman kerajaan Majapahit telah dikenalkan terminologi Bhinneka Tunggal Ika dan Merah Putih.yang akhirnya disepakati sebagai identitas perekat bagi bangsa Indonesia.
“Tidak berlebihan jika saya sebut bahwa Jantungnya Indonesia adalah Jawa Timur, mengingat bumi Majapahit ini telah memberikan kontribusi besar berbagai konsep dan pemikiran yang akhirnya disepakati sebagai perekat identitas bangsa, yaitu Bhinneka Tunggal Ika dan Merah Putih,” sebut Gubernur Khofifah saat memberikan sambutan selamat datang mendampingi kunjungan kerja Menteri Sosial RI Juliari Peter Batubara saat membuka acara Peningkatan Kapasitas Pendamping Bantuan Pangan Non Tunai wilayah III dengan tema "Membangun Sinergitas Bersama SDM Kessos" di Hotel Vasa Surabaya, Kamis (12/12) sore.
BACA JUGA:
Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur Penerima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha
Jokowi Dikabarkan Batal Hadir Peringatan Otoda XXVIII di Surabaya
Khofifah Ajak GP Ansor dan Banom NU Lainnya Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Pesan Khofifah saat Lantik Pengurus IKA Unair Sumatera Utara
Bukan tanpa alasan Gubernur Khofifah menyampaikan hal tersebut. Mantan Menteri Sosial RI itu menyebut bahwa ada banyak alasan yang membuat Jatim layak disebut sebagai jantungnya Indonesia. Antara lain, karena Jatim adalah bumi Majapahit, dimana pada masa itu ada kitab Sutasoma yang ditulis Mpu Tantular yang mengajarkan tentang Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Yaitu, bahwa perbedaan adalah kekayaan yang harus dijaga dan bukan menjadi sebuah penghalang untuk kemajuan Indonesia.
“Karena sesuatu yang substantif itu akhirnya diterima sebagai bagian dari perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.
Masih menurutnya, bahwa kebhinnekaan yang menjadi semboyan Bangsa Indonesia adalah sebuah anugerah besar yang harus dibangun atau diwujudkan dalam keserasian. Jika terjadi dinamika kehidupan maka itu sebuah keniscayaan yang harus dicari keseimbangan- keseimbangan baru.
“Ini yang harus terus dipupuk. Yang berbeda tidak perlu dipaksakan sama dan yang sama jangan dibeda-bedakan. Mari kita bangun harmoni dalam keberagaman,” imbuhnya.
Simak berita selengkapnya ...