Dalam 7 Jam, Misi Dagang Jatim di Kalimantan Timur Capai Rp 605 Miliar
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: .
Rabu, 04 Desember 2019 18:08 WIB
BALIKPAPAN, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jawa Timur terus melakukan ekspansi misi dagang ke berbagai provinsi. Hal ini sebagai bentuk membangun penguatan perdagangan antar pulau dan antar daerah di Indonesia. Dengan penduduk 267 juta, sesungguhnya merupakan potensi pasar yang sangat besar baik dalam mendulang investasi dalam negeri maupun menggerakkan sektor UMKM.
Di penghujung tahun 2019, Jatim menyelenggarakan misi dagang ke Kalimantan Timur (Kaltim). Kaltim menjadi destinasi keenam (terakhir) pada tahun 2019.
BACA JUGA:
Pj Gubernur Jatim Bilang Begini saat Lantik 23 PPIH Embarkasi Surabaya
Bahas Pemberlakuan UU HKPD dan Dampaknya di Sektor Pajak, Adhy Karyono Dorong BUMD Tingkatkan PAD
Pj Gubernur Jatim Harap WTP 2 Tahun Beruntun Jadi Motivasi Tingkatkan Kinerja
Hardiknas 2024, Pj Gubernur Jatim: Penerapan Merdeka Belajar Hasilkan Prestasi Gemilang
Misi dagang Jawa Timur di Kalimantan Timur diselenggarakan di Grand Ballroom Mahakam, Swiss Bell Hotel, Balikpapan, Rabu (4/11). Misi dagang dipimpin langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama jajarannya di antaranya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdaprov Jatim, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Kadis Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan l Cipta Karya Jatim, dan Kepala Dinas Bina Marga.
Sampai dengan pukul 16.30 WITA, nilai transaksi sebesar Rp 605 miliar. Hal ini di luar ekspektasi Gubernur Jatim, dimana pada awalnya menargetkan nilai transaksi sebesar Rp. 500 miliar. Sebelumnya, di tahun 2018, misi dagang Jatim di Kaltim nilai transaksi sebesar Rp. 373 miliar.
"Luar biasa sampai dengan pukul 16.30 WITA sudah mencapai Rp. 605 miliar. Angka ini bisa semakin bertambah," jelas Gubernur Jatim.
Dijelaskan, dengan adanya misi dagang, para pelaku dunia usaha dan industri bisa saling berkonsolidasi dan konfirmasi, bahwa setiap daerah memiliki keunggulan dan andalan masing masing, khususnya di sektor perdagangan. Dengan adanya misi dagang, lanjutnya, trader, dan buyer mengetahui potensi apa saja yang bisa dikerja samakan.
Dilihat dari peserta yang mengikuti misi dagang di Kaltim, Khofifah sapaan akrabnya menuturkan banyak pengusaha dari Jatim khususnya di bidang konstruksi yang ikut andil didalamnya. Sebagai contoh pengusaha semen dan baja.Hal ini menunjukkan banyak pengusaha yang mampu membaca market, khususnya dengan dipilihnya Kaltim sebagai calon ibukota negara.
Simak berita selengkapnya ...