Mantan Teroris, Nasir Abbas, Ngaku Malu Kalah Taat Ibadah dengan Polisi
Editor: m mas'ud adnan
Selasa, 09 Desember 2014 16:41 WIB
DEPOK, BANGSAONLINE.com-Mantan teroris, Nasir Abbas, mengaku malu karena polisi yang menjaga dia saat dipenjara ternyata lebih taat ibadah ketimbang dirinya.
“Hati saya tersentuh ketika polisi yang jaga saya pamit mau salat,” katanya di depan 600 kiai NU se-Jawa dan Sumatera di Pesantren al-Hikam Depok Jawa Barat. Dalam acara itu masalah terorisme dan radikalisme mendapat bahasan sangat serius.
BACA JUGA:
Ghibah Politik Ramadhan: Menyoal PBNU tentang Politik Dinasti dan Misi Gus Dur
Tiga Napi Tindak Pidana Terorisme di Lapas Kediri Nyatakan Ikrar Setia pada NKRI
Cegah Ajaran Radikalisme Melalui Medsos, Polresta Sidoarjo Perkuat Barisan Netizen
Napiter Asal Semarang Bebas di Lapas Tuban
Polisi yang jaga saya salat tepat waktu, sedang saya yang katanya berjuang untuk Islam malah salat telat-telat. Saya kan orang lapangan jadi salatnya sering telat,” kata Nasir Abbas yang yang disambut tawa para kiai.
Hati Nasir juga tersentuh ketika ia tahu bahwa polisi yang jaga ternyata juga puasa Senin-Kamis. “Saya sendiri yang mengaku pejuang Islam puasanya hanya bulan Ramadan,” kata Nasir Abbas dengan logat Malaysia yang sangat kental. Lagi-lagi para kiai tertawa. Ia merasa malu karena ia selama ini merasa paling Islam atau lebih Islam dari orang lain ternyata dengan polisi saja kalah taat dalam ibadah.
Nasir bercerita selama jadi teroris tak pernah membunuh warga sipil. “Kalau membunuh tentara dan polisi memang iya,” kata Nasir yang pernah disekolahkan di Akademi Militer Afghanistan.
Simak berita selengkapnya ...