Ratusan Ton Eceng Gondok Bakal Sumbat Kali Sadar, Mojokerto Dalam Bahaya
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Jumat, 22 November 2019 17:06 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemkot Mojokerto menggelontor anggaran proteksi dini banjir hingga puluhan miliaran rupiah, di penghujung tahun 2019 ini. Namun kondisi Kali Sadar yang membelah Mojokerto menjadi dua bagian masih mengancam. Sewaktu-waktu luapan sungai ini bisa menenggelamkan permukiman di sekitar sungai di dua wilayah, yakni wilayah Kecamatan Magersari dan Kranggan.
Kali di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas tersebut hingga jelang musim penghujan ini masih disesaki ratusan ton tanaman liar.
BACA JUGA:
Jelajahi Sejarah Kota Mojokerto, Ribuan Pelari Ikuti Soma Nite Run
Dibantu Gus Barra, Ibu Lahirkan Bayi Kembar, Dua Anaknya Dinamakan Barra
Polisi Tangkap 2 Residivis Curanmor di Mojokerto
Hari Bumi, Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Kurangi Sampah Berakhir di TPA
(Eceng gondok di saluran irigasi berpotensi menyumbat pipa pompa yang baru dibangun Kelurahan Gunung Gedangan, tapal batas Kabupaten Mojokerto)
Tanaman air jenis eceng gondok, kangkung, dan teratai ini diprediksi bakal jadi penyumbat aliran air Kali Sadar. Jika demikian, maka banjir kiriman yang datang hampir tiap tahun akan kembali dengan senang hati merendam Lingkungan Kuti, Keboan, dan Kelurahan Gunung Gedangan.
Dari penelusuran wartawan di lokasi, tanaman liar tersebut tumbuh memenuhi permukaan air mulai dari Lingkungan Tropodo sampai Kelurahan Gunung Gedangan yang menjadi tapal batas Kota dengan Kabupaten Mojokerto. Ironisnya, tanaman tersebut tumbuh subur hanya di wilayah Kota Mojokerto saja di sepanjang kurang lebih 3 km mulai dari jembatan Tropodo - Gunung Gedangan.
"Begitu masuk wilayah Kabupaten Mojokerto, eceng gondok dan sejenisnya tidak tampak lagi. Ini kan aneh, saya sendiri aja sampeai heran," ujar Shiro, seorang warga Kelurahan Meri, Jumat ( 22/11) kemarin.
Simak berita selengkapnya ...