Ratusan Celurit Diamankan Polisi, Pilkades Sampang Ricuh | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ratusan Celurit Diamankan Polisi, Pilkades Sampang Ricuh

Editor: Maulana
Wartawan: Ahmad Bahri
Kamis, 21 November 2019 21:48 WIB

Ratusan senjata tajam saat disita aparat.

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan pemilihan Kepala Desa (Pilkades) sebanyak 38 desa secara serentak di Kabupaten yang mendapat pengawalan ketat aparat gabungan keamanan Polri, TNI dan Brimob, ternyata masih diwarnai kericuhan. Tidak hanya ricuh, petugas juga mengamankan ratusan senjata tajam jenis celurit dan pisau pedang.

Bahkan dari pantauan BANGSAONLINE.com, hampir terjadi carok massal dalam pelaksanaan Pilkades di . Kericuhan itu terjadi di Desa Bire Barat Kecamatan Ketapang. Situasi Pilkades di sana sempat memanas.

Saat pelaksanaan coblosan, dua massa berkumpul dan membawa senjata tajam. Untungnya aparat keamanan sigap dan segera menyita senjata tajam sekitar 200 celurit.

Menurut salah satu warga setempat, pemicunya diduga panitia pemungutan kepala desa (P2KD) Bire Barat tidak netral, memihak salah satu calon. Bukti nyata yang jadi situasi memanas dan memancing kemarahan warga, undangan coblosan ternyata banyak tidak diedarkan, sehingga masyarakat kehilangan hak pilihnya.

"Ini bukti kalau panitia tidak netral. Undangan pemilih tidak diberikan, sehingga warga protes sambil membawa senjata tajam," ujarnya.

Sementara itu pelaksanaan Pilkades di Desa Gunung Rancak Kecamatan Robatal, sebanyak 4 warga ditangkap karena membawa senjata tajam sebanyak sekarung yang disembunyikan didalam mobil.

Setelah diusut, ternyata yang membawa senjata tajam itu saksi dari Paslon No. 2 Bambang Purwanto. Akibatnya, jadwal penghitungan yang harus dimulai pukul 13.00 WIB molor karena tidak ada saksi dari Paslon No. 2.

Hingga pukul 16.00 WIB, belum ada penghitungan. Sejumlah warga kemudian merengsek maju mengajukan protes sambil membawa senjata tajam.

Protes tersebut memancing kericuhan. Akhirnya sekitar pukul 17.00 WIB panitia baru melakukan penghitungan dengan pengawalan ketat aparat keamanan.

Di tempat lain, Pilkades di Desa Taddan Kecamatan Camplong, terjadi kekerasan saat pencoblosan di Dusun Berguh, Desa Taddan, Kecamatan Camplong. Syafi warga setempat tiba-tiba dipukul dan dikeroyok, oleh salah satu pendukung Paslon di depan pintu Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Akibat pemukulan itu, Syafi mengalami luka di kepala dan pelipis kanan hingga dilarikan ke Rumah Sakit .

Atas penganiayaan itu,  Syafi batal mencoblos karena surat undangannya hilang lantaran ada yang merampas.

“Iya mas, memang benar ada pemukulan yang sedang terjadi, namun saya tidak tahu persis apa penyebabnya, karena langsung diamankan oleh salah satu warga dan dibawa ke dalam untuk dimintai keterangan," ucap anggota LSM GPN yang kebetulan saat itu ada di tempat.

Di sisi lain, Polres sampang bersama Sat Brimob Polda Jatim melakukan sweeping. Hal itu dilakukan polisi menyusul adanya gesekan diduga akibat ada beberapa warga yang tidak menerima undangan memilih di Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten .

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video