Operasi Yustisi dan Narkoba, Petugas Gabungan di Sidoarjo Sasar Kos-kosan
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Catur Andy
Kamis, 12 September 2019 23:12 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebagai salah satu kota terbesar di Jawa Timur, kota Delta menjadi tempat berlabuh bagi para pengadu nasib. Jumlah penduduk melonjak, diikuti dengan berbagai permasalahan sosial yang ada. Bahkan, Sidoarjo menjadi lahan basah dalam peredaran barang haram Narkoba.
Hal itu diakui oleh Widiantoro Basuki, Kepala Satpol PP Sidoarjo. Pihaknya menggandeng tim gabungan TNI/Polri dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sidoarjo dalam operasi Yustisi dan Narkoba, kamis(12/9). “Meminimalisir penyakit masyarakat (pekat),” ujarnya.
BACA JUGA:
Polres Sidoarjo Siagakan 1.191 Personel dalam Operasi Ketupat Semeru 2024
Razia Balap Liar di Jalan Raya Arteri Porong, 95 Motor Diamankan
Bolos di Jam Pelajaran, 31 Siswa Terjaring Razia Satpol PP Sidoarjo
Polresta Sidoarjo Amankan 120 Sepeda Motor Hasil Balap Liar
Pria yang akrab dipanggil Wiwid itu menambahkan, bahwa operasi tersebut bersifat multi sasaran. Mulai dari ketertiban, keamanan, hingga peredaran narkoba. “Termasuk data kependudukan, banyak para pendatang yang belum berstatus penduduk Sidoarjo,” ungkapnya.
Hal tersebut diketahui saat pihaknya melakukan razia di tempat kos di beberapa kawasan kota. Antara lain Magersari, Taman Pinang, Jati Selatan, Kwadengan, hingga Pondok Jati. Hasilnya, terdapat 18 penghuni kos tidak memiliki keterangan untuk tinggal di Sidoarjo. “Baik KTP maupun Kartu Identitas Penduduk Musiman (Kipem),” tuturnya.
Padahal, sesuai peraturan, para penghuni yang sudah berdomisili di kota Delta lebih dari setahun harus bisa menunjukkan identitas tersebut. “Hal ini penting, untuk mengontrol jumlah penduduk,” papar Wiwid. Pihaknya pun berupaya melakukan sosialisasi dan pengawasan terhadap masalah kependudukan tersebut. “Operasi akan rutin kami gelar setiap bulan,” paparnya.
Simak berita selengkapnya ...