Cak Imin ​Tunjuk Hasanuddin Sekjen PKB, Lukman Edy, Karding dan Nahrawi Terdepak | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Cak Imin ​Tunjuk Hasanuddin Sekjen PKB, Lukman Edy, Karding dan Nahrawi Terdepak

Editor: Tim
Senin, 26 Agustus 2019 19:22 WIB

Ida Fauziah bersama Ahmad Imam mengumumkan kepengurusan DPP PKB periode 2019-2024 di Kantor DPP PKB Jalan Raden Saleh Jakarta Selatan, Senin (26/8/2019). foto: istimewa

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Seperti diduga sebelumnya, para kader kritis dan para pesaing Ketua Umum DPP A Muhaimin Iskandar terdepak dari kepengurusan DPP periode 2019-2024. Mereka adalah Lukman Edy, Abdul Kadir Karding, dan . Tiga orang itu pernah menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) yang kemudian semuanya berseberangan dengan Cak Imin.

Sebaliknya, Cak Imin mengangkat kakak kandungnya, Abdul Halim Iskandar sebagai Ketua Bidang Eksekutif dan Legislatif. Cak Imin juga mengangkat Ketua Umum PP Ansor Yaqut C Coumas sebagai Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan.

Yang mengejutkan posisi Sekjen. Cak Imin menunjuk M Hasanuddin Wahid sebagai Sekjen. Banyak yang belum tahu siapa Hasanuddin Wahid. Ternyata ia Sekjen Pagar Nusa. 

Semula Cak Imin mewacanakan meniadakan posisi Sekjen namun terbentur nomenklatur Undang-Undang No 2 Tahun 2011 tentang Partang Politik yang menyebutkan harus ada jabatan Sekjen dalam kepengurusan partai, disamping juga muncul opini massif yang mengecamnya. Maklum, tiga Sekjen sebelumnya, yaitu Lukman Edy, Abdul Kadir Karding, dan patah kongsi di tengah jalan. Mereka lalu sangat kritis terhadap sepak terjang politik Cak Imin. 

Namun, meski posisi Sekjen dipertahankan, kewenangannya dipangkas habis. Pemangkasan wewenang Sekjen ini persis seperti pemangkasan wewenang Dewan Syuro yang kini posisinya sangat lemah. Ini berarti selama Cak Imin jadi ketua umum sukses mendegradasi dua jabatan strategis, yaitu Ketua Dewan Syuro dan Sekjen.

Ditanya soal pemangkasan kewenangan Sekjen, Ida Fauziah selaku Steering Commitee Muktanar VI di Bali mengakui, tugas Sekjen pada kepengurusan periode 2019-2024 tidak sama persis dengan Sekjen periode sebelumnya. Sebab Sekjen lebih pada koordinasi internal, karena di setiap ketua bidang sudah dilengkapi dengan sekretaris bidang.

"Sebenarnya pembagian tugas di ketua-ketua bidang sudah sangat jelas ada sekretaris-sekretaris yang mendampingi ketua-ketua bidang. Sekjen lebih pada fungsi konsolidasi internal, me-manage organisasi," kata Ida Fauziah, didampingi Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi DPP , Ahmad Iman di Kantor DPP , Jakarta, Senin (26/8/2019).

Ia mengatakan bahwa penentuan nama-nama pengurus DPP ini telah diamanatkan kepada Ketua Umum DPP A. Muhaimin Iskandar, sebagaimana hasil Muktamar VI di Bali. "Dasar hukum pembentukan DPP adalah anggaran dasar dan rumah tangga DPP hasil Muktamar Bali 2019," kata loyalis Cak Imin itu. 

Ditanya terpentalnya nama Lukman Edy dan Karding, Ida Fauziah mengatakan mereka tak mengisi surat kesediaan. "Tidak mengisi kesediaan," kata Ida. Ia membantah, kader-kader itu tak mendapat surar pengajuan. Menurut dia, surat pengajuan diumumkan lewat grup WA pengurus. "Hari gini semua pakai mekanisme itu," kilahnya.

Lukman Edy mengakui kalau mendapat surat kesediaan. Menurut dia, semua pengurus DPP yang lama memang diminta membuat surat pernyataan bersedia menjadi pengurus. Tapi Lukman memang menolak. “Saya tidak mengirimkannya," tegas Lukman sembari menegaskan bahwa ia mengaku tidak cocok dengan konsep 5 tahun ke depan pasca-muktamar Bali.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video