Masih Banyak Desa yang Mengalami Kekeringan, Dewan Pertanyakan Program 1000 Sumur Bor
Editor: Revol Afkar
Wartawan: M. Syuhud Almanfaluty
Minggu, 25 Agustus 2019 14:25 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Program Bupati Gresik Sambari Halim Radianto berupa pembangunan 1000 sumur bor untuk memenuhi ketersediaan air masyarakat dipertanyakan dewan setempat. Sebab, berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, di musim kemarau tahun ini masih ada 59 desa yang masuk kategori rawan, bahkan kritis air bersih.
Menurut anggota DPRD Gresik Ahmad Nurhamim, program pembangunan 1000 sumur bor itu belum banyak memberikan dampak positif untuk mengatasi kekeringan, karena progresnya lamban.
BACA JUGA:
Kandidat Ketua DPRD Gresik, Mohammad dan Syahrul Bersaing Ketat
Komisi IV DPRD Gresik Dalami LKPj Kepala Daerah 2023 Bersama OPD Mitra
Siapkan 4 Kader untuk Running Pilkada Gresik 2024, PKB Bentuk Desk Pilkada
Tak Cuma Gus Yani dan Ning Min, Sejumlah Nama Digadang Bakal Maju Pilkada Gresik 2024
"Sesuai rencana, program ini harus tuntas hingga 2021, atau tepatnya sebelum Bupati Sambari Halim Radianto purna tugas 16 Februari 2021," ujar Nurhamim kepada BANGSAONLINE.com, Ahad (25/8).
"Makanya, DPRD Gresik terus memberikan atensi program terebut, karena menjadi janji kampanye Pak Bupati Sambari di periode kedua ini," jelas Ketua DPD Golkar Gresik ini.
Menurut Nurhamim, selama ini DPRD telah berkali-kali mengundang Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) untuk mempertanyakan progres proyek sumur bor. Pasalnya, banyak laporan dari masyarakat bahwa pengeboran sumur di sejumlah titik gagal dilakukan, karena pihak rekanan yang ditunjuk tidak menemukan sumber air.
Simak berita selengkapnya ...