Dakwah di Tengah Masyarakat Plural, Dr. KH. Fadholan Musyafak Ingatkan Kejahatan Medsos
Editor: Em Mas'ud Adnan
Wartawan: tim
Kamis, 22 Agustus 2019 12:52 WIB
SEMARANG, BANGSAONLINE.com - Dr. KH. Fadlolan Musyafak, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Jawa Tengah menegaskan bahwa dakwah hendaknya disampaikan dengan bijaksana, tutur kata santun, dan nasehat yang baik. Menurut dosen Pascasarjana UIN Walisongo Semarang itu, Allah SWT telah memberi metode dakwah kepada Rasulullah SAW agar memakai tutur kata yang lembut. Apalagi dalam masyarakat plural.
“Dakwah tidak boleh memaki dan menyalahkan agama lain di depan umum,” kata Kiai Fadlolan Musyafak kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (22/8/2019). Kiai Fadlolan Musyafak menyampaikan itu menjawab pertanyaan BANGSAONLINE.com tentang koridor dakwah di tengah masyarakat plural dan kebhinnekaan.
BACA JUGA:
Diduga Rem Blong, Motor Pengangkut Galon di Jakarta Selatan ‘Nyangkut’ di Atap Rumah Warga
Video Sejumlah Warga Pamekasan Bawa Celurit dan Ajak Carok Viral di Media Sosial, Ada Apa?
Bangun Kesadaran Publik Terhadap Pencegahan Korupsi, KPK Launching Literasi Gratifikasi dan Jaga.id
Polisi Desak Youtuber Blitar Klarifikasi soal Konten Ajaran Boleh Tukar Pasangan
Pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang itu mengatakan bahwa Rasulullah dalam berdakwah sangat santun dan lembut. “Sekira Rasulullah keras dan bengis serta keras hati, maka kaumnya akan pada berlari meninggalkannya,” kata Kiai Fadlolan yang alumnus Unversitas Al Azhar Kairo Mesir.
Menurut dia, dakwah itu menyeru, mengajak dan meluruskan yang salah pada kebenaran serta kebaikan.
Namun Kiai Fadlolan mengingatkan bahwa dakwah dalam Islam tidak mengenal batas, karena menyeru kepada semua alam semesta. Kiai muda ini menyitir surat an-Nahl ayat 125, Ud’u ila sabili rabbika bil hikmah wal mau’idhatil hasanah wa jadilhum billati hiya ahsan, yang artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan kebijaksanaan dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Simak berita selengkapnya ...