Tingginya Silpa APBD 2018 Jember Sebabkan Daya Beli Masyarakat Turun
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Yudi Indrawan
Jumat, 26 Juli 2019 17:40 WIB
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pengamat Ekonomi Universitas Jember (Unej) Edy Wahyudi, menduga turunnya daya beli masyarakat di Kabupaten Jember, salah satunya disebabkan oleh faktor tingginya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) APBD 2018. Sehingga, hal ini berpengaruh pada perkembangan UMKM di Kota Tembakau ini.
Tingginya Silpa APBD di Kabupaten Jember dalam beberapa tahun terakhir, kata Edy Wahyudi, sangat memberikan dampak. "Karena sejumlah program kegiatan dan proyek infrastruktur yang tidak berjalan. Hal ini berpengaruh," katanya saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (26/7/2019).
BACA JUGA:
Meriahnya Festival Ramadhan 2024 yang Digelar Pegadaian Area Jember
Bupati Jember Apresiasi Kolaborasi dan Sinergi dalam Kendalikan Laju Inflasi
Pimpin Rakor Bersama Forkopimda dan TPID, Bupati Jember Dapat Banyak Masukan Penanganan Inflasi
Gandeng Diskopum Jember, PT Aplog Surabaya Gelar Pelatihan Kewirausahaan
"Sehingga masyarakat menengah ke bawah tidak bisa bekerja untuk memperoleh penghasilan dari proyek tersebut. Hal inilah yang kemudian menurunkan daya beli masyarakat. Jelas ini pun, juga berdampak terhadap perkembangan UMKM di Kabupaten Jember. Karena mayoritas konsumennya, adalah masyarakat menengah ke bawah," ungkap pria yang juga dosen di FISIP Unej ini.
Simak berita selengkapnya ...