Gubernur Khofifah Dukung ICMI Beri Pelatihan Mediator Bagi Kades
Editor: Revol Afkar
Wartawan: M. Didi Rosadi
Minggu, 21 Juli 2019 21:40 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukung langkah Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang akan memberikan pelatihan mediator bagi para kepala desa (kades).
Langkah ini dinilainya sangat penting dilakukan agar kades mampu menyelesaikan konflik di wilayahnya dengan pendekatan mediasi dalam menyelesaikan berbagai sengketa dan konflik yang potensi menganggu harmoni. Program ini juga membantu kades membangun akses yang dibutuhkan masyarakat desanya, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), layanan jaminan kesehatan, dan sebagainya.
BACA JUGA:
Raih SPM Awards 2024, Adhy Karyono: Jadi Motivasi dan Cambuk bagi Pemprov Jatim
Hadiri Rakornas PB 2024, Adhy Karyono: Indeks Risiko Bencana di Jawa Timur Terus Turun
Maksimalkan Pelayanan, Pj Gubernur Jatim Resmikan Layanan Hematologi Onkologi Anak RSUD dr Soetomo
Buka LKS SMK XXXIII Jatim 2024, Adhy Karyono Optimis Jadi Modal Strategis Pertahankan Juara
Hal tersebut disampaikannya saat menerima audiensi Ketua Umum ICMI Prof. Dr. Jimmly Asshiddiqie, SH di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (20/7) kemarin.
Menurutnya, dengan memiliki kemampuan mediasi yang baik, kades bisa menyelesaikan masalah di wilayahnya dengan pendekatan yang lebih damai dan win-win sulution. Dengan begitu, jika ada sengketa atas kasus tertentu bisa dicegah agar tidak berkembang menjadi konflik sosial yang lebih rumit.
“Brilliant sekali ide pelatihan ini, dan ini sejalan dengan program dalam Nawa Bhakti Satya yaitu Jatim Amanah dan Jatim Harmoni. Di mana dalam Jatim Amanah salah satu programnya yaitu pemberian bantuan hukum bagi masyarakat miskin,” kata Khofifah, sapaan lekat Gubernur Jatim.
Salah satu permasalahan di desa yang perlu mendapat perhatian serius, lanjutnya, adalah soal Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang terkait dengan bantuan pupuk bersubsidi bagi petani. Apalagi sebagian besar masyarakat di desa merupakan petani atau bercocok tanam padi, sehingga masalah ini selalu muncul ketika musim tanam tiba. Ketika kebutuhan jenis pupuk berbeda dengan yang mereka terima, maka petani harus beli pupuk agar padinya tumbuh subur produktif.
Simak berita selengkapnya ...