Siswi SMKN 2 Pacitan Lumpuh Butuh Bantuan, Demokrat Tanggapi Tawaran Koalisi PKB di Pilbup Pacitan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Siswi SMKN 2 Pacitan Lumpuh Butuh Bantuan, Demokrat Tanggapi Tawaran Koalisi PKB di Pilbup Pacitan

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yuniardi Sutondo
Kamis, 18 Juli 2019 21:58 WIB

Kondisi Puput Desty yang hanya bisa tergolek lemas di tempat tidur.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Puput Desty W, siswi kelas XI jurusan APK 3 SMKN 2 sudah hampir 2,5 bulan ini hanya bisa tergolek lemas di tempat tidur. Gangguan saraf tulang belakang menyebabkannya lumpuh dan tak bisa melakukan aktivitas.

Selama mengalami kelumpuhan, Desty harus menjalani perawatan di salah satu rumah sakit yang ada di Yogyakarta. Hampir setiap minggu, gadis 17 tahun itu harus mondar-mandir -Yogyakarta dengan harapan kelumpuhannya itu bisa segera terobati.

Namun, kondisi ekonomi orang tuanya yang kurang mampu membuat pengobatannya kurang maksimal.

Beberapa guru berharap ada bantuan dari Pemkab , utamanya Dinas Kesehatan. Paling tidak untuk memfasilitasi ambulans gratis. Sebab selama ini para guru hanya bisa membantu semampunya dengan memberikan donasi yang disampaikan melalui grup medsos aplikasi chatting WhatsApp.

Menurut Masulam, salah seorang guru di SMKN 2 , awalnya Desty tidak mengalami keluhan. Ia pun setiap hari rajin mengikuti kegiatan di sekolah. "Akan tetapi saat menjelang lebaran lalu, tiba-tiba kakinya sakit dan tak bisa digerakkan," terangnya saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Kamis (18/7) petang.

Keluarga sempat membawa ke mantri dan dokter. Bahkan sempat juga dirawat di RSUD dr Darsono . Namun penyakitnya tak kunjung ditemukan. Hingga akhirnya dirujuk ke RS dr Sardjito di Yogyakarta. "Sempat menjalani operasi. Diagnosa sementara katanya ada saraf kejepit di tulang belakang. Akan tetapi sampai saat ini belum mengalami kesembuhan. Setiap satu atau dua minggu sekali harus kembali kontrol," ungkapnya.

Selama menjalani perawatan, Puput memang tidak dikenakan biaya. Sebab yang bersangkutan masuk kepesertaan kartu Indonesia sehat (KIS). "Hanya saja untuk biaya wira-wiri ini yang sangat memberatkan pihak keluarga. Kondisi keluarga sangat memprihatinkan. Karena itu kami berharap ada bantuan dari masyarakat luas serta pemkab, setidaknya untuk memberikan fasilitas ambulans gratis," harap Masulam.

Sementara itu, Sekretaris Dinkes Bambang Wijanarko akan melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial terkait hal itu. Sebab diakuinya, Dinkes tidak memiliki anggaran untuk mobilisasi kendaraan ambulans bagi pasien yang menjalani perawatan ke luar daerah.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video