Sukses Perangi Stunting, Bupati Sumenep Diundang Jadi Narasumber di Jakarta
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Alan Sahlan
Kamis, 04 Juli 2019 14:46 WIB
SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Turunnya angka stunting di Kabupaten Sumenep, tidak lepas dari tekad “perang” Bupati Sumenep Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si. Berkat kesuksesannya perang melawan stunting tersebut, Bupati diundang menjadi narasumber pada acara Rakor Teknis Program Percepatan Pencegahan Stunting yang di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa 02 Juli 2019 lalu.
Di acara itu, Bupati Sumenep menyampaikan permasalahan stunting di Indonesia harus segera tertuntaskan, karena menurut dia penyebab menjadikan anak kerdil lantaran kekurungan gizi.
BACA JUGA:
Tingkatkan Pengunjung, Fauzi Sajikan Seni Budaya dan Musik Milenial di Pasar Bangkal
Sukseskan Pencegahan Perkawinan Anak, RAD PPA Sumenep Kerja Keras Lakukan Monitoring
Masuk Bursa Pilgub Jatim 2024, Achmad Fauzi: Apa Saya Pantas?
Terus Pantau Pembangunan Monumen Tugu Keris, Bupati Sumenep: Punya Nilai Penting
"Seperti kita ketahui bersama bahwa stunting adalah permasalahan kesehatan yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama, dan pada umumnya terjadi karena asupan makanan yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh badan kita," ujar Bupati Busyro, Selasa (2/17).
Lebih jauh bupati menjelaskan, tentang suksesnya Sumenep dalam memerangi dan menurunkan angka penderita stunting. Bupati Sumenep menyampaikan beberapa data dan kegiatan yang telah dilakukan oleh Pemerintah kabupaten Sumenep dalam memerangi dan mencegah stunting di kabupaten Sumenep. Data yang disampaikan adalah prevalensi stunting terjadi penurunan 18,2% dari tahun 2013 sebesar 52,5 dan di tahun 2018 menjadi 34,3.
Angka penurunan stunting di Kabupaten ujung timur Pulau Madura, Sumenep ini, tak lepas dari kerja bareng Pemerintah Kabupaten Sumenep dengan stakeholder dan masyarakat dengan cara menggalakkan kegiatan-kegiatan inovatif. Kegiatan itu diantaranya adalah sosialisasi pemanfaatan pekarangan dalam rangka penanaman 'cabbi peddhas' yang bermanfaat mencegah amenia pada ibu hamil untuk peningkatan bayi, balita sehat dan cerdas. Sosialisasi yang lain ialah pendampingan Bumil KEK dan Baduta, kemudian menyelenggarakan kelas Bumil dan membuat Satgas Penting (Satuan Tugas Peduli Stunting).
Simak berita selengkapnya ...