Khofifah Ajak HARIAN BANGSA Ikut Perangi Hoax
Editor: Revol Afkar
Wartawan: M Didi Rosadi
Jumat, 01 Maret 2019 23:07 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku prihatin dengan banyaknya berita hoax yang beredar di media sosial. Terlebih menjelang pemilihan presiden seperti saat ini. Karena itu, Khofifah mengajak media massa mainstream seperti HARIAN BANGSA ikut memerangi hoax.
Khofifah menyontohkan hoax yang beredar, yakni kalau Jokowi menang pilpres, maka azan akan dilarang. Ada lagi hoax yang menyebut Jokowi akan melegalkan pernikahan sejenis kalau terpilih untuk periode berikutnya.
BACA JUGA:
280 Santri Amanatul Ummah Lolos SNBP, 31 Siswa Diterima Kedokteran, Kuliah di Luar Negeri Beasiswa
Kabiro HARIAN BANGSA Kota Batu Raih Juara 2 AJK 2024 Kategori Artikel Jurnalistik
HUT ke-24 HARIAN BANGSA, Tamu Mengalir sejak Pukul 10 Pagi hingga Maghrib
Hadiri HUT ke-24 HARIAN BANGSA, Pj Wali Kota Mojokerto: Sukses Selalu, Tetap Melejit
"Hoax itu beredar luas di media sosial dan banyak juga yang mempercayai. Ini memprihatinkan. Di sini lah tugas media mainstream seperti HARIAN BANGSA untuk menjadi filter informasi bagi masyarakat," ujar Khofifah dalam sambutannya di tasyakuran 19 Tahun HARIAN BANGSA di RM Primarasa, Jumat (1/3).
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu mengungkapkan, Muslimat NU sudah mendeklarasikan perang terhadah hoax, fitnah, dan ghibah. Namun hal itu tak bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan media massa. Karena itu perlu adanya sinergitas dengan semua pihak termasuk media massa.
Khofifah yang juga Ketua Umum Muslimat NU sejak tahun 2000 itu berharap media menjadi corong untuk menyebarluaskan informasi positif dan bernilai edukasi. Ia mencontohkan kebiasaan warga yang membuang limbah popok di sepanjang Sungai Brantas. Menurutnya, kebiasaan negatif itu harus dihentikan dan itu butuh edukasi dan sosialisasi dari media massa.
Simak berita selengkapnya ...