Dengan Liwetan, Bisa Terjalin dan Terjaga Silaturahmi antar Ponpes
Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Iwan Irawan
Rabu, 30 Januari 2019 10:37 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com - Liwetan berasal dari kata Liwet, kosakata bahasa jawa, yang artinya suatu bentuk kerja sama dan kebersamaan yang cukup kuat. Sedangkan liwetan adalah prosesi syukuran dengan membuat nasi liwet yang dipadankan dengan beberapa lauk sederhana, seperti sambel tomat, dan kerupuk. Bila ingin mewah bisa ada ayam, daging, atau lauk ikan.
"Nasi liwet dinikmati secara berbarengan dengan jumlah banyak orang. Menu dan porsi sama rata," demikian diungkapkan Zaini Nasruddin, salah satu panitia acara Liwetan Akbar di Ponpes Sabilurrosyad, Gasek, Sukun Malang, Selasa (29/01) malam.
BACA JUGA:
Diduga Bunuh Diri, Pria di Kota Malang Tewas Mengenaskan Tertabrak Kereta Api
Eksotisme Telasen Topak atau Lebaran Ketupat, Hari Raya-nya Puasa Sunnah Syawal
Arus Balik Lebaran 2024, Stasiun Malang Dipadati Pemudik
Tradisi Lebaran yang Hanya Ada di Indonesia
Menurut Zaini, PWNU Jawa Timur sengaja menggelar acara ini dengan mengambil filosofi dari liwetan tersebut, yakni meningkatkan rasa kebersamaan. Karena itu, tujuan liwetan ini dalam rangka menjaga tali silaturahmi antar pondok pesantren yang di dalamnya terdapat para kiai, Gus, Lora, Ning selaku pengasuh pondok.
Gus Zaky Hadziq, Ketua RMI (robithoh ma'had islmaiyah) Jatim menyampaikan, liwetan ini sengaja digelar untuk mewujudkan kebersamaan (silaturahmi) antar Ponpes di Jawa Timur khususnya, nantinya bisa dilanjutkan secara nasional. "Saat ini tahun politik, perlu antisipasi atau menangkal terhadap propaganda yang bertujuan memecah belah umat," tegas Gus Zaky.
Simak berita selengkapnya ...