Tafsir Al-Isra 13-14: "Karamah" Presiden Jokowi
Editor: Redaksi
Wartawan: --
Sabtu, 29 Desember 2018 21:36 WIB
Oleh: Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag. . .
Wakulla insaanin alzamnaahu thaa-irahu fii ‘unuqihi wanukhriju lahu yawma alqiyaamati kitaaban yalqaahu mansyuuraan (13). Iqra/ kitaabaka kafaa binafsika alyawma ‘alayka hasiibaan (14).
BACA JUGA:
Besok, Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah di Banyunwangi
Jokowi Gelar Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Istana, Sejumlah Menteri Saling Tebak Skor
Politikus PDI Perjuangan Ungkap Alasan Ahok Layak Maju di Pilgub Sumut 2024
Khofifah Dukung Penuh Komitmen PBNU Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
Dari dua ayat studi ini, terbaca ada tesis bahwa buku catatan itu digelar terbuka, "kitaaban yalqaahu mansyuuraan" (13). Sedangkan pada ayat 14 menunjuk, di hari akhir nanti, setiap orang bisa membaca buku amal masing-masing. Ayat yang menggiring manusia ke alam akhirat ini menyentil kita agar obyektif terhadap diri sendiri, jujur terhadap amal perbuatan, sehingga hasilnya pasti.
Itulah, maka kemunafikan dilarang dalam agama. Kemunafikan hanyalah belagu sesaat, tapi kosong, karena hanya kepura-puraan belaka. Seperti bangkai, meski dibungkus dengan kertas emas, tetap saja akan berbau nantinya.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag