Kirim 100 Santri ke LN, Kiai Asep tak Kirim ke Makkah-Madinah, Takut Jadi Wahabi
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Tim
Sabtu, 17 November 2018 13:03 WIB
TASIKMALAYA, BANGSAONLINE.com - Dr. K.H. Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Surabaya dan Pacet Mojokerto, Jawa Timur mengaku setiap tahun mengirim 100 santri untuk belajar di luar negeri. Para santri itu dikirim ke perguruan tinggi di Timur Tengah dan Eropa seperti Mesir, Yaman, Maroko, Libanon, Jerman, Firlandia, Jepang, China, Malaysia, Taiwan dan sebagainya.
Tapi Kiai Asep enggan mengirim santri-santri Amanatul Ummah ke Makkah dan Madinah. Loh kenapa?
BACA JUGA:
Sedekah Kiai Asep Turun Rp 5 Miliar, Dulu Rp 8 Miliar hingga Rp 10 Miliar, Kenapa
280 Santri Amanatul Ummah Lolos SNBP, 31 Siswa Diterima Kedokteran, Kuliah di Luar Negeri Beasiswa
Bagikan 8.663 Paket Ramadhan, Gus Barra Cabup Jaringan Terluas dan Modal Sosial Terkuat
Ngajar 17 Tahun, Guru ini tak Pernah Doakan Muridnya, Beda dengan Kiai Asep dan Syaikh Qadhi 'Iyadh
"Takut jadi Wahabi," kata Kiai Asep Saifuddin Chalim saat menyampaikan sambutan pada acara Silaturahim Ketua Umum PP Pergunu Dr KH Asep Saifuddin Chalim dan Ketua Umum Muslimat NU Dra. Khofifah Indar Parawansa bersama para Kiai Muda se-Priangan Timur di Pondok Pesantren KH Zainul Musthofa Sukamanah Tasikmalaya Jawa Barat, Kamis malam (15/11/2018).
"Pesantren saya pesantren NU," tegas Kiai Asep yang dikenal sebagai ulama miliarder dan kaya raya tapi dermawan. Karena itu Kiai Asep yang mantan ketua PCNU Kota Surabaya itu enggan mengirim santri ke Makkah dan Madinah.
Kiai Asep justeru lebih suka mengirim santri-santrinya ke Eropa. "Semula saya juga enggan mengirim santri ke Eropa. Tapi gimana lagi. Kita harus mengambil kembali ilmu kita yang selama ini dikuasai orang-orang Eropa," tegas ayah 9 anak dari istri tercintanya Nyai Alif Fadhilah itu.
Simak berita selengkapnya ...