LGBT dan Narkoba Jadi Perhatian Rektor Universitas Brawijaya
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Tuhu Priyono
Senin, 05 November 2018 21:54 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com - Sebagai lembaga pendidikan penghasil para intelektual, perguruan tinggi juga tak luput dari masalah sosial, khususnya Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
Hal ini disampaikan Rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang Nuhfil Hanani dalam dialog kebangsaan di gedung Widyaloka kampus UB, Senin (5/11). “Permasalahan LGBT kerap menjadi pembahasan para petinggi termasuk rektor di berbagai universitas,” kata dia.
BACA JUGA:
Serahkan SHAT, Bupati Mojokerto Berharap Bantu Permodalan UMKM Pacet
Lulusan Unibraw Malang Pilih Jadi Pelukis Wajah di SLG Kediri
Kanwil Kemenkumham Jatim Gelar Legal Expo di Universitas Brawijaya
Gila, 90 % Dosen Wanita Tak Nikah, LGBT Merajalela, Laporan M Mas'ud Adnan dari Bangkok (4)
Menurutnya, permasalahan LGBT di kampus mulai muncul ketika hal itu mencuat di media sosial seperti grup Facebook (FB) Persatuan Komunitas Gay Universitas Brawijaya Malang tahun 2017 silam. Grup tertutup yang beranggotakan 186 anggota ini ditujukan sebagai sarana interaksi dan bersenang-senang sesama anggota grup.
Selain permasalahan LGBT, masalah kebangsaan dan cinta tanah air juga kerap menyerang perguruan tinggi. Menurut Nuhfil, data dari kemahasiswaan, cinta terhadap negara dan tanah air sudah mulai dipertanyakan dalam kepribadian mahasiswa. Ini terbukti dengan banyaknya kampus yang mulai terkapar dengan gerakan-gerakan radikalisme serta isu separatisme.
Simak berita selengkapnya ...