Enam Anak Meninggal Selama 2018 di Kabupaten Blitar
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Akina Nur Alana
Minggu, 28 Oktober 2018 21:33 WIB
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Enam anak di Kabupaten Blitar meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD). Angka tersebut terhitung sejak Januari hingga Oktober 2018.
Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Krisna Yekti mengatakan, rata-rata pasien yang meninggal merupakan balita dan anak-anak berusia di bawah 10 tahun. Pasien yang meninggal dunia ini kebanyakan terlambat ditangani, atau baru mendapatkan penanganan medis setelah masuk masa kritis.
BACA JUGA:
DBD dan Chikungunya Hantui Masyarakat di Kota Blitar saat Musim Hujan
Selama 2021, Kasus DBD di Blitar Turun 50 Persen
Tren DBD di Blitar Menurun Selama Semester Pertama Tahun 2021
Saat Pandemi Corona, Kasus DBD di Kabupaten Blitar Mencapai 137 Kasus
Sementara secara keseluruhan, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mencatat sebanyak 250 orang terjangkit DBD. "Data Dinkes Kabupaten Blitar secara keseluruhan ada 250 orang yang terserang DBD selama 2018, dengan jumlah pasien meninggal dunia mencapai enam orang. Jumlah ini terbilang tinggi, mengingat seharusnya masing-masing daerah menekan angka kematian demam berdarah hingga 1 persen. Namun angka kematian di Kabupaten Blitar saat ini, sementara telah mencapai 2,4 persen," jelas Krisna Yekti, Minggu (28/10/2018).
Krisna menambahkan, enam penderita DBD yang meninggal dunia di antaranya warga Kecamatan Selopuro, Kademangan, Kanigoro dan Garum. Menurut dia, Dinkes Kabupaten Blitar sebelumnya memang memprediksi kasus demam berdarah tahun 2018 meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal itu dipengaruhi siklus endemik demam berdarah tiga tahunan yang terakhir terjadi pada 2015 lalu dengan jumlah 356 penderita. Angka itu menurun di tahun 2016 menjadi 308 kasus. Dan menurun kembali tahun 2017 menjadi 84 kasus.
Simak berita selengkapnya ...