HSN 2018, Terus Tunjukkan Kontribusi Santri Demi Indonesia yang Bermartabat
Editor: Redaksi
Wartawan: Catur Andy
Senin, 22 Oktober 2018 19:29 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Penetapan Hari Santri Nasional (HSN) tanggal 22 Oktober ini disambut baik oleh berbagai elemen masyarakat, terutama bagi keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU). Melalui penetapan HSN, bahwa pemerintah sudah mengakui santri berperan besar dalam pergerakan perjuangan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.
Kemerdekaan indonesia memang tidak lepas dari peran santri dan ulama. Tercatat banyak ulama dan santri yang ikut berperang untuk mengusir penjajah dari bumi Indonesia.
BACA JUGA:
Percepat Target Indonesia Emas, Khofifah Ajak PMII Bangun Konsolidasi Internal dan Eksternal
HUT ke-64 PMII, Khofifah Ajak Mahasiswa Bangun Kualitas Pergerakan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Peredaran Narkoba di Sumenep Dinilai Cukup Tinggi, Mahasiswa PMII Gerunduk Kantor Polres
Gelar Aksi Sosial, Mahasiswa Nganjuk Kolaborasi Bagikan Sembako dan Nasi Gratis ke Masyarakat
Salah satunya melalui Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh Pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober tahun 1945 di Surabaya untuk mencegah kembalinya tentara kolonial belanda yang mengatasnamakan NICA.
KH. Hasyim Asy’ari sebagai ulama pendiri NU menyerukan jihad dengan mengatakan bahwa “Membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu’ ain atau wajib bagi setiap individu“.
Seruan Jihad yang dikobarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari itu membakar semangat para santri Arek-arek Surabaya untuk menyerang markas Brigade 49 Mahratta pimpinan Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.
Simak berita selengkapnya ...