Respek Arzeti Bilbina Terhadap Atlet Judo Miftahul Jannah
Editor: Revol Afkar
Wartawan: M Didi Rosadi
Selasa, 09 Oktober 2018 21:35 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Miftahul Jannah atlet blind (tuna netra) Judo asal Aceh harus mengubur mimpinya untuk bertanding di Asian Para Games 2018. Mifta sapaan akrabnya, seharusnya tampil dalam laga perdananya melawan wakil Mongolia, Gantulga Oyun dalam kelas 52 KG di Ji Expo, Kemayoran Jakarta Pusat, Senin (8/10).
Miftahul Jannah terpaksa didiskualifikasi oleh wasit yang menganut pada aturan pertandingan yang melarang atlet mengenakan jilbab dengan alasan keselamatan si atlet sendiri dan juga federasi olahraga tersebut. Hal ini menjadi sorotan dan perbincangan banyak tokoh Indonesia.
BACA JUGA:
Gendis Setyawan, Putri Arzeti Bilbina Jadi Finalis Gadis Sampul Favorit 2023
Arzeti Bilbina Sebut Sidoarjo Role Model Penekanan Angka Pengangguran
BPOM Edukasi Masyarakat Sidoarjo Memilih Suplemen Kesehatan
Atlet Judo dan Biliar Asal Tuban Sumbang Medali untuk Kontingen Jatim di PON Papua
Salah satu yang memperhatikan perhelatan Asian Para Games 2018 adalah artis yang juga anggota DPR RI Komisi X yang juga membidangi pemuda dan olahraga, Arzeti Bilbina. Istri pengusaha Aditya Setiawan ini prihatin dengan adanya diskualifikasi yang dialami Mifta. Namun ia juga respek dengan sikap Mifta yang tetap berpegang teguh menjalani syariat Islam dengan mempertahankan jilbabnya.
“Saya rasa perlu adanya komunikasi dan sosialisasi lebih lanjut mengenai regulasi atau aturan atlet berhijab dengan Judo. Dari pandangan saya, ada 2 hal yang disikapi dari kejadian Miftahul Jannah yang didiskualifikasi. Pertama soal regulasi yakni aturan Federasi Judo yang melarang penggunaan jilbab saat bertanding dalam judo, karena akan terdapat pitingan dan rangkulan yang bisa membahayakan atlet berhijab,” ungkap Arzeti, Selasa (9/10).
Arzeti melanjutkan, yang kedua tentang prinsip, sikap dan keyakinan. Atlet berjilbab meyakini bahwa jilbab adalah syariat yang dijunjung tinggi di atas segalanya. Meskipun lepas jilbab dalam judo hanya dilakukan di atas matras, tetap saja itu menjadi tindakan yang menyalahi syariat untuk menutup aurat.
Simak berita selengkapnya ...