Sepi Pemasukan, Pedagang Burung Empunala Kota Mojokerto Tolak Kenaikan Retribusi
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Kamis, 09 Agustus 2018 16:35 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Diam-diam Pemkot Mojokerto berencana menaikkan tarif retribusi Pasar Burung Empunala dari Rp 51.500 jadi Rp 205 ribu per bulan. Namun rencana kenaikan iuran wajib hingga sekitar 100 persen lebih yang sedianya diberlakukan per 1 Agustus 2018 ini ditentang sejumlah pedagang.
Para pedagang beralasan kondisi perekonomian di dunia penjualan aves berikut aksesorisnya tengah buruk akibat ketatnya persaingan dengan pasar burung online.
BACA JUGA:
Pemkot Mojokerto Terus Gulirkan Bantuan Langsung kepada Lansia Tidak Mampu
Bakal Jadi Ikon Kota Mojokerto, Galeri Soekarno Digelontor Rp2,88 Miliar
Aktif Wujudkan Satu Data Kota Mojokerto, Sekda Apresiasi Sejumlah OPD
Sinergi Turunkan Stunting, Pj Wali Kota Mojokerto dan Jajaran Kompak Salurkan Bantuan di Hari Otoda
"Berat, berat, Mas. Kita keberatan dengan rencana kenaikan retribusi ini. Apalagi sampai di atas Rp 200 ribu per bulan. Anda bisa lihat sekarang Kita lagi sepi tidak seperti dulu lagi," kata Ketua Persatuan, Paguyupan Pasar Burung Empunala (P2BEN), Didik Ganesiantoro, Kamis (9/8) kemarin.
Menurut pria berkumis yang juga seorang event organizer lomba burung berkicau ini, tingkat penjualan burung kini berada di titik nadir.
"Kita kalah dengan online (pasar burung online, Red). Sementara pasar ini ramainya hanya pada hari Minggu saja. Itu pun hanya sampai siang saja. Sore sudah sepi. Tidak semua yang datang kesini beli burung, banyak di antaranya hanya jalan-jalan semacam rekreasi gitu," paparnya panjang lebar.
Simak berita selengkapnya ...