Semarang Kerja Sama dengan Peternak Itik Kabupaten Pasuruan
Editor: Rizki Daniarto
Wartawan: Ahmad Habibi
Selasa, 31 Juli 2018 14:32 WIB
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pengembangan plasma nutfah itik di Kabupaten Pasuruan saat ini dianggap cukup berhasil. Tak heran banyak kabupaten lain mulai melirik potensi usaha ternak tersebut untuk dikembangkan di daerahnya. Salah satu wilayah yang menimba ilmu adalah Kota Semarang.
Salah satu keberhasilan plasma nutfah itik terkenal di Indonesia ada di Kabupaten Pasuruan, tepatnya di Kecamatan Rejoso. Tingkat populasi itik di Kecamatan Rejoso tembus angka 10.000 ekor yang terkonsentrasi di dua desa. Tak heran bila Kecamatan Rejoso terkenal sebagai pemasok telur itik terbesar ketiga di Kabupaten Pasuruan setelah Kecamatan Gempol dan Grati.
BACA JUGA:
Penyusunan Raperda Tempat Hiburan Harus Libatkan Banyak Pihak
Kepuasan Masyarakat pada RSUD Bangil Turun, ini Saran Ketua Komisi IV
Wadul LSM, Pengusaha Warkop dan Karaoke Desak Pemkab Pasuruan Bentuk Perda Tempat Hiburan
Perda RTRW Kabupaten Pasuruan Dinilai Lemah, Tak Ada Instrumen Sanksi Bagi Pelanggar
Itik di wilayah Kecamatan Rejoso terbanyak adalah itik Champbel. Jenis unggas ini dikenal lebih tahan terhadap cuaca panas wilayah Rejoso. Sebagai pemasok utama telur itik di wilayah Kabupaten Pasuruan, kelompok-kelompok ternak di Rejoso berperan cukup aktif dalam menyediakan permintaan pasar tentang telur asin.
Menurut Kadis Peternakan dan dan Ketahanan Pasuruan Irianto yang dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, salah satu kelompok yang cukup terkenal dan mumpuni di Kecamatan Rejoso adalah kelompok Kawisrejo. Kelompok ini binaan Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan sejak tahun 2010. Sistem pemeliharaan dan manajemen di kelompok tersebut perlahan-lahan mulai berubah dari sistem penggembalaan tradisional menjadi pemeliharaan sistem kandang terpadu.
Simak berita selengkapnya ...